Kisah Inspiratif Jamaah Umrah/Haji
KISAH KISAH INSPIRATIF PARA JAMAAH UMROH / HAJI
Kisah tukang ojek seikhlasnya pergi umroh (Dikutip dari travelumrohhajiku.com)
Umroh, Keajaiban Rezeki
Umroh dan haji adalah contoh ibadah yang memerlukan pengorbanan fisik, tenaga dan biaya Selama ini masyarakat menganggap bahwa umroh dan han adalah ibadah yang hanya bisa dilakukan orang kaya. Namun ada juga yang mengartikan bahwa kata "mampu dalam berhaji dan umroh sebagai mampu berikhtiar dan mampu bersabar sehingga ibadah haji bisa dilaksanakan.
Ibadah umroh hukumnya sunnah. Jika memiliki harta berlimpah sangat disayangkan jika tidak memanfaatkannya untuk berumroh Namun haji dan umroh diyakini sebagai panggilan Allah Maka mereka yang terpanggil akan sungguh-sungguh berupaya agar mampu menabung dem terwujudnya cita-cita berangkat ibadah umroh ke tanah suci Penghasilan yang tidak past pendapatan jaun di bawah UMIK, kebutuhan hidup yang terus berkejaran dengan inflasi terkadang dianggap sebagai penghalang untuk menabung dan menyiapkan biaya umroh dan ongkos Naik Haji
Meski ibadah umroh membutuhkan biaya cukup besar namun kisah tukang ojek berikut ini mengajarkan bahwa jika Allah berkehendak maka keterbatasan finansial tidaklah menjadi penghalang baginya untuk menunaikan ibadah umroh. Esensi dari sebuah ibadah adalah ketulusan, ikhtiar yang tak pernah berhenti dan doa yang tak putus-putus. Sebagai umat yang beriman memang perlu menelaah berbagai hikmah di balik kisah inspiratif. Belajar dari kisah- kisah hikmah akan membawa insan mengagumi kebesaran Allah Bahwa kuasa Allah berada di atas segalanya Meski sesuatu hal yang sekilas tidak masuk akal, tidak sesuai dengan logika dan pasti bdak bisa terjadi jika dilihat dari kacamata manusia
Meyakinkan kembali diri sendiri tentang keajaiban rezeki akan meningkatkan keimanan dalam hati Sehingga setiap ikhtiar untuk menjemput takdir pun dilakukan dengan tawakal dan tak pernah mempertanyakan setiap takdir yang harus dijalani. Belajar tentang memaknai kehidupan, meningkatkan ketaqwaan, bersyukur atas yang dijalani sebagai kehendak Tuhan tidak hanya dengan duduk diam mengaji dan ruku serta sujud dalam sholat. Namun menemukan hikmah dari kisah-kisah inspiratif bisa mendatangkan pencerajab tersendiri.
Kisah tukang ojek seikhlasnya pergi umroh
Seorang tukang ojek bernama Soleh yang mangkal di suatu daerah di Jakarta. Usianya yang sudah lanjut. Umur 65 tahun masih harus mencari nafkah dengan berkendara di jalan raya. Mengantarkan penumpang menuju tempat tujuan dengan selamat. Bapak renta yang mangkal di Stasiun Palmerah ini kemudian lebih dikenal publik sebagai tukang ojek bertarif seikhlasnya gara-gara seorang netizen menuliskan kisahnya dalam sebuah status Facebook
Pada awal September 2015 seorang wanita pekerja bernama Dewi Rachmayani menceritakan bahwa ia hendak menuju kantornya di bilangan Kuningan Jakarta Selatan dari Stasiun Palmerah la sempat membatalkan pesanan ojek online yang dianggapnya terlalu lama Kemudian datang Pak Soleh menawarkan jasa ojek. Sepanjang perjalanan Dewi berbincang dengan Pak Soleh Tukang ojek lanjut usia ini bercenta bahwa dari mengojek ia mendapat uang hanya sekitar 60 ribu rupiah setiap harinya. Sesampainya di kantor Dewi di Kuningan, Pak Soleh membuat wanita kaner in terperangah. la hanya menjawab dengan kata seikhlasnya ketika ditanya berapa rupiah Dewi harus membayar
Meski didesak terus menerus pak Soleh tetap tidak bisa menjawab hingga akhirnya ia menjawab dengan kalimat "kalau 20 ribu rupiah kemahalan nggak, Neng?" Padahal perjalanan dari Stasiun Palmerah ke Kuningan bukan perjalanan jarak dekat. Dewi pun terharu dengan keikhlasan Pak Soleh, tanpa banyak bicara ia memberikan uang sejumlah 150 ribu rupiah sambil menahan airmata Dewi tak ingin Pak Soleh melihat air mata dan menolak pemberiannya.
Terharu dengan sikap pak Soleh dengan menerapkan tarif seikhlasnya kepada penumpangnya membuat Dewi tergerak menuliskan cerita tentang pak Soleh di status Facebooknya Tulisan ini kemudian menjadi viral di media sosial Para netizen kemudian tergerak untuk memberikan Pak Soleh hadiah Mereka secara masif mengumpulkan uang patungan sebagai biaya Pak Soleh dan istri untuk berangkat umroh.
Sebuah hadiah luar biasa untuk keikhlasan yang juga luar biasa Berangkat umroh adalah sebuah mimpi bagi Pak Soleh apalagi uang yang terkumpul dan sumbangan netizen yang simpati akan ketulusannya cukup untuk memberangkatkannya umroh bersama istri Pada Selasa 26 April 2016 Pak Soleh pun berangkat umroh bersama sang istri berkat ketulusannya dalam mengantar penumpang ojek bertarif seikhlasnya.
Tukang Sayur Keliling Menabung 21 Tahun Demi ke Tanah Suci (Dikutip dari idxchannel.com)
Kisah inspiratif umrah dan haji kali ini datang dari seorang tukang sayur keliling yang berhasil menabung selama 21 tahun demi berangkat ke tanah suci. Dengan penghasilan yang tak seberapa, namun berhasil mengumpulkan dana untuk biaya haji.
Dilansir dari sulsel.kemenag.go.id (11/2), Mawati adalah seorang ibu rumah tangga berusia 47 tahun yang tinggal di Desa Mamampang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Ia adalah seorang pedagang sayur keliling. Mawati juga merupakan seorang ibu dari dua putri. Meskipun penghasilannya tak seberapa, Mawati berniat dan bertekad untuk naik haji ke tanah suci. Sejak 2000, ia telah berdagang sayur keliling. Selain untuk menambah biaya hidup keluarga, ia menyisihkan sebagian penghasilannya berjualan sayur keliling untuk biaya haji. Impiannya terwujud 21 tahun kemudian, Mawati berhasil mendaftar haji pada 2009.
Setoran awalnya Rp21 juta saat itu. Ia belum tahu kapan bakal diberangkatkan, namun ia terus menabung hingga semua biaya yang ia butuhkan terkumpul. Setelah mendaftar, ia makin rajin menabung untuk melunasi biaya ibadah haji. Mawati akhirnya dipanggil setelah menanti selama 12 tahun. Pada 22 Juni 2022, ia akhirnya berangkat bersama 393 JHC Kloter 5 Embarkasi Makassar.
“Alhamdulillah, saya berangkat haji bersama kloter 5. Allah ternyata mengabulkan doa saya,” tutur Mawati.
Niat, tekad, dan usaha Mawati lah yang membawanya pada impiannya. Jika seseorang telah berniat dan bertekad kuat untuk menggapai sesuatu, kelak harapannya akan mewujud.
Demikianlah sekilas kisah inspiratif umrah dan haji dari Makassar, dari seorang penjual sayur keliling yang gigih menyisihkan uang demi berangkat ke tanah suci.
Pria yang pergi umroh dengan uang Rp 400 ribu (Dikutip dari jateng.tribunnews.com)
Ia baru saja berhenti dari pekerjaannya saaat memutuskan untuk pergi umroh. Pria yang satu ini membuktikannya dan membagikan pengalaman luar biasa yang ia rasakan tersebut.Berawal dari keinginannya pergi umroh sendiri tanpa istri, ia pun mendapat musibah sebelum pergi umroh.
Ia menderita gejela thypus selama satu minggu sehingga membuatnya harus melakukan cek darah ke RSUD Depok. Nah, di rumah sakit inilah cerita mengenai uang Rp 400 ribu ini dimulai.
Begini cerita yang dibagikan pria bernama Roel Mustafa itu di akun Facebooknya. "Biaya umrohku 400 ribu”. Saat memutuskan untuk umroh sebenarnya baru saja berhenti dari sebuah perusahaan. Danapun di ambil dari dana jamsostek.
Umroh kali ini minta izin sama istri karena memang ingin sendiri menjalani proses bertemu sang khalik. Dengan diri yang kotor dan penuh dosa memberanikan diri menghadap Allah.
Sudah memilih travel umroh, tiba tiba panggilan kerja dari perusahaan yang pemiliknya saya kenal. Serius minta tolong buat bantuin dia develop pabrik barunya. “ok, saya join tapi saya mau umroh dulu”
Akhirnya deal...masuk setelah pulang umroh. Allah kasih hadiah, seminggu kena gejala typus. Harus cek darah . Pas jam 19.00 saya berada dalam antrian buat cek darah di lab di RSUD depok. Tiba tiba ada tangisan kecil dari seorang ibu di hadapan anaknya. Pasang radar, dan recording ternyata kekurangan biaya 375.000. Ini hadiah juga buat saya. Langsung saya tuntaskan saya kasih 400 ribu. Dan senyum di kedua wajah bahagia saya dapatkan.
Menjalani ibadah dengan pengharapan Allah ridho rumahnya di datangi hambanya yang berlumur dosa, banyak cerita, banyak hikmah. Total biaya umroh 22.800.000 dengan satu kamar bertiga walaupun akhirnya jadi ber empatt. Semoga nanti saya kuat buat menuliskan cerita dan hikmah perjalanan umroh.
Alhamdulillah 9 hari tuntas, Meskipun kerinduan belum terpuaskan. Memulai masuk kantor baru, alam baru dunia baru kawan baru tantangan baru. Subhanallah hari pertama sudah di kejutkan dengan surat pemberitahuan, segala biaya perjalanan umroh ditanggung kantor.
Yup, 400.000 yang saya niatkan semoga Allah cukupkan perjalanan hidup setelah saya umroh.
Kisah Jauharoh yang sudah ratusan kali ke Tanah Suci (Dikutip dari haji.kemenag.go.id/)
Menjadi tamu Allah ke tanah suci adalah dambaan semua muslim di dunia.
Untuk mewujudkannya, banyak yang tak segan melakukan beragam cara mulai dari menabung sedikit demi sedikit selama puluhan tahun sampai membayar ratusan juta rupiah untuk bisa segera berangkat ke tanah suci.
Akan tetapi, ada juga orang-orang yang berkesempatan menjadi tamu Allah berpuluh kali atau malah ratusan kali, termasuk diantaranya adalah Hj. Jauharoh Said. Seorang jemaah dari kloter 33 asal Mojokerto. "Alhamdulillah hingga saat ini saya sudah berhaji sebanyak 20 kali dan berumrah ratusan kali," tuturnya.
Kesempatan berhaji berkali-kali ini karena Jauharoh menjadi pembimbing ibadah di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang ia miliki.
Ia menuturkan meskipun sudah berkali-kali menjadi tamu Allah namun dalam setiap keberangkatannya selalu saja ada ujian. "Kalau istilah jawanya, gak pinter-pinter. Selalu saja ada masalah. Namanya saja mengharap surganya Gusti Allah. Pasti tidak mudah," tutur wanita yang pernah mengajar di sebuah SMP Negeri ini.
Sebagai pembimbing di KBIH, Jauharoh punya tanggung jawab membimbing semua jemaah baik laki-laki maupun perempuan. "Meskipun saya wanita, tapi saya membimbing semua jemaah saya tanpa membeda-bedakan," ujarnya
Menurutnya keberadaan pembimbing wanita sangat bermanfaat bagi jemaah haji wanita. "Mungkin di sana nanti ada jemaah yang datang bulan, menjaga mahram, kita membimbing adab kesucian mereka," terangnya.
Jauharoh menceritakan awal mula dia menjadi pembimbing haji. "Sebelum saya mulai menjadi pembimbing ibadah haji pada tahun 2001, saya sudah pernah berhaji dua kali. Saat itu KBIH masih sedikit sekali, belum seperti sekarang. Dari pengalaman saya, jumlah petugas dari pemerintah dengan jumlah jemaah di tiap kloter sebenarnya masih sedikit jumlahnya. Butuh pembimbing yang membantu jemaah selama prosesi rangkaian ibadah haji," jelasnya.
Dari pengalaman tersebut, wanita yang dulu berprofesi sebagai guru pendidikan Agama Islam ini ingin memberikan ilmu yang ia miliki. "Yang berangkat haji itu macam-macam orangnya. Tidak semuanya bisa ngaji, tidak semuanya ngerti agama. Kami mengajarkan jemaah haji yang mana rukun haji, yang mana sunnah yang mana wajib sehingga jemaah haji bisa melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan baik dan benar," terang wanita yang mulai merintis usaha KBIH nya ini dengan cara door to door.
Jauharoh pun akhirnya bersama almarhum suaminya bertekad memberikan bimbingan ibadah haji. Dia sendiri sangat menikmati tugasnya tersebut karena dia memang menyukai dunia pengajaran. Dari pengalamannya selama ini yang paling membutuhkan perjuangan adalah melayani jemaah yang sakit atau sudah tua tanpa pendamping. "Kalau musim haji sebelum-sebelumnya banyak jemaah usia 70 tahun ke atas. Itu butuh layanan ekstra karena kita harus sabar dan perhatian penuh," terangnya.
Farizh Alfa Rizi, siswa Sekolah ICM berangkat umroh gratis berkat hafidz Al-Qur’an (Dikutip dari sekolahicm.sch.id)
SekolahICM – Menjadi seorang penghafal Al-qur’an hingga menjadi hafidz/hafidzoh diyakini akan mendapat banyak keutamaan, baik di dunia maupun kelak di akhirat. Akan tetapi menjadi seorang hafidz tentu juga bukan hal yang gampang. Banyak rintangan yang harus dilalui, waktu yang harus dikorbankan, dan harus konsisten serta sabar dalam prosesnya.
Farizh Alfa Rizi atau lebih akrab disapa Fariz, merupakan salah satu siswa sekolah ICM yang berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an. Pada tanggal 27 Maret 2021, Fariz dinyatakan telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dan mengikuti wisuda Tahfidz yang digelar pada 2 April 2021 lalu.
Di sekolah, Fariz dikenal sebagai anak yang cukup aktif dan baik. Selain fokus menghafal, rupanya Fariz juga aktif mengikuti berbagai kompetisi. Banyak prestasi yang ia peroleh dari mengikuti kompetisi, diantaranya adalah Juara 1 Lomba Hafalan 5 Juz, Juara 3 Lomba Tartil se Sidoarjo-Surabaya-Gresik, Juara 4 MTQ se Jawa Timur, dan masih banyak lagi prestasi lainnya.
Fariz merupakan siswa asal Bandar Lampung dengan jalur beasiswa Yatim Mandiri di Sekolah ICM. Ayah Fariz sudah meninggal dunia sejak ia masih sekolah TK. Semenjak ayahnya meninggal, Fariz tinggal bersama ibu dan ketiga saudaranya.
Diketahui, ibu Fariz bekerja di salah satu univesitas swasta di Bandar Lampung sebagai seorang cleaning service. Latar belakang Fariz memang bukan dari keluarga yang agamis, bahkan dikatakan olehnya bahwa orang tuanya juga tidak bisa mengaji. “Jujur Ayah dan Ibu saya tidak bisa mengaji, tapi tekad dan dorongan orang tua saya sangat besar untuk mewujudkan keinginanya yakni ingin sekali anaknya menghafalkan Al-Qur’an” ujar Fariz ketika diwawancarai.
Berangkat dari harapan orang tua, Fariz bersikukuh untuk menjadi seorang hafidz. Dia ingin kelak di akhirat dapat memberikan mahkota kepada ayah dan ibunya, dan ingin memberi syafaat kepada keluarga serta dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Fariz sudah memulai hafalan Al-Qur’an sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Ketika ia masuk SMP, Fariz semakin lebih konsisten untuk menghafal. Dibantu oleh ustadznya, cara menghafal Fariz lebih baik dan tertarget. Setiap tahun Fariz mempunyai target-target hafalan sendiri, ketika kelas 1 SMP target hafalannya adalah 2,5 juz, kelas 2 SMP target hafalannya 8 juz, dan kelas 3 SMP 15 juz. Alhamdulillah, selama SMP selalu bisa menyelesaikan target yang ia buat.
Purna SMP, Fariz memutuskan untuk tetap melanjutkan SMA di Sekolah ICM. Setelah masuk SMA, Fariz semakin konsisten dalam menghafal Al-Qur’an. Tidak tanggung-tanggung, ia menargetkan untuk segera menyelesaikan hafalan sebelum kelas 12. Setiap hari, semenjak masuk SMA Fariz menerapkan konsep 1 day 2 page Al-qur’an. Alhasil, sangat disyukuri Fariz benar-benar mampu menyelesaikan hafalannya ketika masih kelas 11 SMA.
Fariz mengatakan bahwa dalam proses menghafal, ada beberapa orang yang menurutnya memiliki peran besar dalam membantunya menghafalkan AL-Qur’an. “doa dan dukungan ibu saya, Ustadz Zaifudin Nur yang mengajarkan dan membimbing saya untuk menghfal Al-qur’an dengan baik dan benar, dan Ustadz Hikmat yang selalu sabar dalam menyimak hafalan saya. Orang-orang itulah yang betul-betul membantu dan menjadi penyemangat bagi saya, saya sangat berterimakasih kepada beliau-beliau mba..” ucap Fariz
Menjadi hafidz Al-Qur’an, rupanya benar akan memberikan banyak keutamaan bagi sang penghafalnya di dunia maupun di akhirat. Seusai Fariz dinyatakan lulus atau telah menyelesaikan hafalan Al-Qura’an, ia mendapatkan reward umroh yang tak disangka-sangka sebelumnya. Pihak sekolah dan Yatim Mandiri memberikan reward tersebut kepada para hafidz di Sekolah ICM karena sebagai bentuk syukur dan apresiasi kepada anak-anak yang sangat hebat, yang telah mampu menyelesaikan hafalan Al-Quran 30 Juz sebelum lulus dari sekolah.
Alhamdulillah, pada 28 Desember 2022 Fariz sudah diberangkatkan umroh ke tanah suci. Ia sangat bersyukur atas apa yang ia peroleh dari Allah SWT melalui perantara Al-Qur’an ini. “..mendapat hadiah umroh gratis bagi saya ini adalah nikmat yang sangat luar biasa. Yang semula berziarah ke makam Rasulullah SAW dan berkunjung ke baitullah hanyalah angan-angan saya, tapi syukur alhamdulillah sekali berkat perantara Al-Qur’an saya bisa benar-benar mewujudkan itu. Terimakasih ya Allah, terimakasih..” Fariz menyampaikan rasa syukurnya ketika ditemui setelah pulang dari umroh.
Terakhir, Fariz menyampaikan harapannya kedepan, “semoga dengan hafalan Al-qur’an ini saya bisa bermanfaat bagi orang lain baik di dunia maupun di akhirat nanti, dan semoga saya bisa memberi syafaat kepada orang yang saya cintai dan memberi mahkota kepada kedua orang tua saya di akhirat. Saya juga berkeinginan besar untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Madinah dengan jurusan Al-Quran.. Semoga Allah SWT memudahkan saya lagi, aamiiin”. Kini Fariz juga semakin yakin bahwa, dengan mencintai Al-Qur’an pasti akan membawa banyak manfaat dan keberkahan untuk kita semua.
Ya itulah beberapa cuplikan kisah inspiratif terkait jamaah yang berangkat Umrah ataupun Haji. Jika saudara ingin Umroh / Haji dengan aman dan nyaman bisa segera mendaftarkan ke Travelbook. Dan bisa juga menghubungi ke nomor 0819 2928 9999
.
.