Berita tentang Umrah
Pelepasan Jamaah Umrah Universitas Ahmad Dahlan Tahun 2023
Sejumlah dosen dan karyawan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) akan menunaikan ibadah haji kecil atau umrah di tanah suci. Pada Senin, 23 Januari 2023, mereka mengikuti pelepasan yang digelar di Aula Masjid Islamic Center UAD. Turut hadir dalam kegiatan tersebut yaitu Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T., dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) H. Gita Danupranata, S.E., M.M.
Diketahui bahwa program umrah merupakan salah satu program yang rutin dikoordinasikan oleh Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD. Melalui program tersebut, UAD berkomitmen untuk memberangkatkan umrah dosen dan karyawan tiap tahunnya. Pada tahun ini, rombongan jamaah UAD dijadwalkan akan melaksanakan ibadah pada 23 Januari?1 Februari 2023.
Dalam sambutannya, Rektor UAD menyampaikan bahwa ibadah umrah ini sejatinya merupakan momentum untuk sejenak mengesampingkan pekerjaan dan fokus mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. “Semoga Bapak Ibu sekalian diberi kelancaran dalam melaksanakan ibadah ini. Semoga juga dapat menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.,” imbuh Muchlas.
Hal senada juga diutarakan oleh Ketua PWM DIY, bahwa harapannya dengan umrah ini dapat mengisi ulang baterai keimanan masing-masing kepada Sang Pencipta. “Selagi berada di Baitullah, tinggalkan dulu urusan duniawi untuk sementara. Mari fokus beribadah dan mengejar sebanyak-banyaknya pahala,” tandasnya. (tsa)
Masya Allah, jemaah Umrah Dapat Momen Berharga Pintu Ka'bah Dibuka ada Raja Salman
Pintu Ka'Bah merupakan kiblat beribadah umat Islam yang ada di seluruh dunia. Pintu bangunan suci itu perlu diketahui hanya dibuka sebanyak dua kali di setiap tahunnya.
Seorang jemaah umroh asal Indonesia belum lama ini membagikan momen keberuntungannya. Ia melaksanakan ibadah umat tepat ketika pintu Ka'Bah dibuka.
Bukan hanya itu ia juga menyaksikan kehadiran Raja Salman yang sedang datang kala itu. Seperti apa momennya? Seorang jemaah umroh wanita asal Indonesia membagikan sebuah momen istimewanya di Tanah Suci. Tak hanya sekedar melaksanakan ibadah, ia beruntung menjadi orang terpilih untuk menyaksikan pintu Ka'Bah yang hanya dibuka dua kali dalam setahun. Mengingat pintu itu tidak dibuka sembarangan demi tetap menjaga kesuciannya, sehingga ini menjadi kesempatan yang istimewa bagi siapapun yang melihatnya. Masya Allah, Masya Allah lailahailallah, Allahu Akbar, ini barusan kita melihat pintu Ka'Bah dibuka ya, ini sangat jelas sekali," tutur dia begitu bahagianya.
Para Jemaah berhenti Tawwaf demi saksikan Pintu Ka'bah dibuka
Seperti yang dijelaskan oleh wanita tersebut dalam video, awalnya ia hendak pergi ke Hijir Ismail guna mengantar temannya yang ingin salat di sana. Namun seketika keinginan tersebut berhenti, ketika melihat momen istimewa dibukanya pintu Ka'Bah.
Bukan hanya ia dan temannya, namun seluruh jamaah juga berhasil dibuat terpukau. Bahkan hingga membuat aktivitas Tawaf terhenti sejenak. "Semua jemaah melakukan video, mereka semua berhenti melakukan Tawaf, semua kamera diarahkan ke pintu Ka'Bah yang lagi terbuka, sementara mereka vakum mengabadikan momen istimewa ini," tutur dia dalam video.
Saksikan Kehadiran Raja Salman Masuk Ke dalam Ka'bah
Momen umroh kali ini seolah menjadi waktu di mana wanita itu dikelilingi keberuntungan. Bagaimana tidak, selain melihat terbukanya pintu Ka'Bah ia juga menyaksikan kehadiran Raja Salman.
Kala itu sang Raja sedang berkunjung ke Masjidil Haram. Ia juga masuk ke dalam Ka'Bah.
"Ada raja Salman yang datang, jadi pintu Ka'Bah-nya dibuka. Barusan kita juga melihat Raja Salman masuk ke dalam Ka'bah," kata dia dalam video.
"Masya Allah, pintu Ka'Bah dibuka ada Raja Salman datang, semoga yang nonton video ini dapat segera ke Baitullah. Aminnn," tulisnya dalam keterangan unggahan.dilansir dari merdeka.com
Jemaah Umrah Terlantar Di Saudi
Kepala Subdirektorat Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Joko Dwi Harsono mengungkap, modus digunakan travel umrah PT Naila Syafaa Wisata Mandiri untuk menipu calon jemaah umrah adalah dengan barcode bekas. Akibatnya, sebanyak tiga orang sudah berstatus tersangka
Joko melanjutkan, PT Naila Syafaa Wisata Mandiri kemudian kembali menggunakan barcode tersebut pada pemberangkatan di kloter selanjutnya. Menurut penelusuran penyidik, hal itu dilatarbelakangi karena visa para jemaah umrah belum keluar.
"Disuruh-lah sama owner, karyawannya kan bilang, Pak gimana kalau kita masukin (barcode) yang ini saja karena visanya belum keluar, sama owner-nya oh ya sudah atur saja, dimasukin sama karyawannya," tutur Joko.
Joko melanjutkan, karyawan travel umrah kemudian membuat tanda pengenal untuk para jemaah menggunakan barcode yang telah digunakan. Namun, foto yang terpasang di tanda pengenal itu adalah foto jemaah yang baru akan berangkat.
Akibat menggunakan barcode bekas, sejumlah jemaah tak bisa pulang ke Indonesia dan sempat terkatung di Arab Saudi.
"Pas dicek datanya enggak sesuai, data lama," Joko menandasi.
Diketahui, kasus ini terungkap usai Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Umrah Polda Metro Jaya menerima laporan dari Kementerian Agama (Kemenag) soal adanya jemaah umrah yang tidak bisa pulang ke Tanah Air.
Satgas langsung memeriksa laporan tersebut dan ditemukan sejumlah jemaah umrah Indonesia di Saudi tidak bisa kembali akibat prasyarat dokumen yang dipalsukan oleh PT Naila Syafaa Wisata Mandiri. dilansir dari liputan6.com
20 Orang Tewas di Kecelakaan bus Umrah
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah memastikan bahwa tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam kecelakaan bus di Arab Saudi yang sedang menuju Kota Suci Mekkah.
Menurut media pemerintah Saudi, bus yang membawa jemaah haji ke Mekkah, terbakar setelah menabrak jembatan hingga menewaskan 20 orang dan melukai sejumlah lainnya.
"Sesuai komunikasi antara KJRI Jeddah dengan pihak RS Ashir Central Hospital (RS rujukan korban kecelakaan), tidak ada WNI yang menjadi korban pada kecelakaan dimaksud," ujar Dirjen PWNI dan BHI Joedha Nugraha dalam sebuah pernyataan pada Selasa (28/3/2023).
Kecelakaan bus ini terjadi pada minggu pertama bulan suci Ramadhan, ketika angka kedatangan jemaah umrah melonjak.
Setelah Penantian Panjang, Jemaah Umrah asal Jatim akhirnya bisa ke Tanah suci
Setelah dua tahun pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan melepas jemaah umrah via Bandara Internasional Juanda Surabaya
Seluruh anggota jemaah diberangkatkan dengan maskapai Lion Air dan Garuda Indonesia. Kebijakan ini seiring dengan lampu hijau yang telah diberikan pemerintah pusat terkait Pembukaan Pemberangkatan Ibadah Umrah dari Bandara Internasional Juanda.
Merespons hal tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah mempersiapkan dan memprioritaskan perlindungan jemaah yang telah terdaftar di Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) atau biro perjalanan umrah dari Jatim.
"Koordinasi dengan para agen pelaksana umrah harus intensif, karena peminat di Jatim sangat tinggi sekali," ungkap Gubernur Khofifah usai mimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pembukaan PPIU dari Bandar Juanda di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (13/3/2022).
Menurut Khofifah, perlindungan ekstra hati-hati harus dilakukan pada jemaah yang masuk dalam kategori lansia serta lansia yang memiliki penyakit bawaan (komorbid). Apalagi, pada dasarnya seperti diketahui bersama pandemi Covid-19 belum bisa disebut selesai, meskipun trennya melandai.
"Maka kehati-hatian secara ekstra harus tetap dilakukan dengan menjaga protokol kesehatan," tegasnya.
Khofifah mengatakan, seiring Pemerintah Saudi Arabia yang telah menerbitkan peraturan yang tidak mengharuskan jemaah membawa hasil swab antigen/PCR, pada proses kepulangan jemaah tetap wajib swab di lokasi kedatangan jemaah umrah.
"Misalnya jika kedatangan akhir di Juanda, nanti akan dilakukan swab di Juanda. Sambil menunggu swab jemaah menunggu di hotel yang telah di verifikasi KKP, PHRI dan dinkes," imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, sembari menunggu hasil swab terbit, jemaah akan beristirahat di hotel yang telah ditentukan oleh KKP dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
Bandara King Abdul Aziz Arab Saudi bersiap sambut jemaah Umrah Internasional
Pemerintah Arab Saudi sedang menyiapkan diri untuk menyambut jemaah umrah internasional. Bandara Internasional King Abdulaziz telah menerapkan langkah-langkah pencegahan agar jemaah bisa tiba dengan aman.
Dilaporkan Al Arabiya, Jumat (21/10/2020), pihak bandara telah berbenah di Terminal Haji dan Umrah untuk jemaah internasional setelah izin masuk ke Arab Saudi ditutup selama hampir delapan bulan. Kini, ada beberapa ketentuan baru untuk mencegah COVID-19.
Media lokal di Jeddah menyebut pintu masuk dan keluar akan dipisah di bandara agar tidak ada kerumunan. Tindakan social distancing juga akan diterapkan.
Jemaah akan boleh beribadah di Dua Masjid Suci dan mengunjungi Rawdah di Masjid Nabawi.
Umrah dengan jemaah lokal sudah dimulai di Arab Saudi, sementara umrah jemaah internasional akan dimulai di Arab Saudi mulai 1 November. Jumlah jemaah dibatasi akibat pandemi COVID-19.
Kerugian Korban Jemaah Umrah di telantarkan Di Arab Saudi Ditaksir capai Rp 91 Miliar
Polda Metro Jaya mentaksir kerugian korban jemaah umrah dari Travel PT Naila Safaah Wisata Mandiri bisa mencapai Rp91 miliar. Dengan mengacu pada korban yang mencapai lebih dari 500 orang.
"Kerugian yang sudah kita himpun dari beberapa laporan polisi itu ada Rp91 miliar lebih itu dalam berupa uang," kata Kasubdit Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Joko Dwi Harsono kepada wartawan
Selain melacak kerugian, Joko juga menyebut pihaknya juga menemukan aset milik perusahaan travel tersebut. Dengan sejumlah harta benda berupa rumah, mobil hingga barang-barang elektronik.
"Termasuk juga yang Subdit Harda (ditaksir) Rp339 Juta. Ditambah, dengan aset-aset berupa mobil rumah kemudian barang-barang elektronik lainnya," kata dia
Meski begitu, kata Joko, jumlahnya masih bisa bertambah seiring dengan penyidikan yang dilakukan oleh kepolisian. Dengan melakukan tracing aset dari kasus penipuan Travel PT Naila Safaah Wisata Mandiri.
"iya itu masih bisa berkembang karena memang diduga cabangnya banyak dimana mana dan kami yakin banyak korban yang belum melaporkan," ungkapnya.
Sementara saat ini tercatat ada kurang lebih lebih dari 500 orang jamaah umrah telah menjadi korban penipuan. Ratusan korban berhasil dicatat dari tindak lanjut 13 laporan atas dugaan penipuan agen travel tersebut. "Kalau yang sudah kami himpun sementara ini, yang kami catat itu lebih dari 500 orang korban yang sudah tercatat," ujar Joko.
3 Pelaku Ditangkap
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap sepasang suami istri yang merupakan pemilik travel umrah menipu ratusan jemaah hingga terlantar di Arab Saudi dan tidak bisa pulang ke Tanah Air. Mereka adalah Mahfudz Abdulah alias Abi (52) dan istrinya Halijah Amin alias Bunda (48). Keduanya ditangkap di Yogyakarta.
"Pelaku ditangkap pada 27 Februari 2023," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi kepada wartawan, Selasa (28/3).
Dia menjelaskan keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya. Selain Mahfudz dan Halijah, polisi juga menangkap tersangka lain yakni Hermansyah (59).
Adapun Hermansyah merupakan Direktur Utama dari PT Naila Safaah Wisata Mandiri, travel umrah milik pasutri Mahfudz dan Halijah. Mereka turut menipu puluhan jemaah yang memakai jasa travel umrah mereka sampai tidak bisa pulang ke tanah air.
Atas perbuatan mereka pun dijerat Pasal 126 Juncto Pasal 119 A Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah sebagaimana diubah dalam Pasal 126 UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
"Ancaman hukumannya maksimal 10 tahun," tegasnya.
Pengembalian Aset First Travel ke Jemaah Perlu Proses Panjang
ST Burhanuddin menyebut aset rampasan dari First Travel akan dikembalikan kepada jemaah. Namun hal tersebut masih membutuhkan proses panjang.
"First Travel sudah kita merekonstruksi bagaimana pengembaliannya, tapi kan dulu putusannya bisa untuk negara, sekarang kita akan kembalikan kepada mereka (jemaah). Ini memang memerlukan proses panjang," kata Burhanuddindi lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 7 Februari 2023.
Mahkamah Agung telah memutuskan untuk mengembalikan aset First Travel kepada jemaah. Hal tersebut tertuang dalam putusan Peninjauan Kembali Nomor 365 PK/Pid.Sus/2022 yang diputuskan pada 23 Mei 2022 oleh Sunarto selaku Ketua Majelis, serta Jupriyadi dan Yohanes Priyana selaku Hakim Anggota.
"Karena apa? Yang disita sedikit nih, kerugiannya banyak, jadi ada teknik nanti setelah ini, kita akan pakai kurator begitu," tambah Burhanuddin.
Menurut Burhanuddin, aset-aset First Travel tersebut perlu dikurasi terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada jemaah. "Pasti nanti pakai kurator, kita ingin secepatnya (eksekusi) saja tapi kemungkinan nanti dengan kurator," ungkap Burhanuddin.
Seperti diberitakan, dalam pertimbangannya, majelis hakim MA mengatakan dalam perkara First Travel tersebut tidak terdapat hak-hak negara yang dirugikan.
"Akan tetapi oleh karena barang-barang bukti yang akan disebutkan dalam amar putusan ini berasal dan calon jemaah umrah, maka sesuai Pasal 194 ayat (1) KUHAP harus dikembalikan kepada orang yang paling berhak terhadap barang bukti tersebut, yaitu para calon jemaah umrah yang telah membayar kepada PT. First Travel maupun rekanan-rekanan yang belum dibayar hak-haknya oleh Para Pemohon PK melalui PT. First Travel, yang mekanisme pembayarannya diserahkan kepada pihak eksekutor," kata Jubir MA saat itu Andi Samsan Nganro.
Inilah penjelsan berita mengenai tentang umrah. Buat saudara yang ingin umrah dengan nyaman dan amanah. Saudara bisa juga memakai jasa/agen kami yaitu Travelbook. Untuk informasi lebih lanjut, saudara bisa mengunjungi Ke Website Kami Atau Bisa Hubungi Ke Nomor 0819 2928 9999