SEMUA ORANG BISA HAFAL AL-QUR’AN

SEMUA ORANG BISA HAFAL AL-QUR’AN

Allah Ta’ala telah memudahkan Al-Qur’an bagi semua orang. Allah Ta’ala memudahkan Al-Qur’an untuk semua hamba-Nya dari berbagai suku,bangsa, dan Negara. Al-Qur’an cocok bagi siapa saja, baik yang berkulit hitam, merah, atau yang berkulit putih. Al-Qur’an memang diturunkan untuk seluruh manusia di muka bumi, bukan hanya untuk suku bangsa tertentu.

            Bahasa Al-Qur’an di permudah baik bagi orang Arab maupun bagi ‘Ajam ( Non Arab ) sehingga persoalan bahasa bukan alasan untuk tidak menghafal. Di berbagai negara yang penduduknya tidak berbahasa arab juga banyak yang mampu menghafal al-Qur’an. Negara kita misalnya, walaupun penduduk indonesia tidak berbahasa indonesia tidak berbahasa arab. Tapi saat ini program tahfidzul qur’an makin berkembang dan makin diminati oleh ummat islam. Inilah bukti bahwa bahasa bukan kendala untuk menghafal.

            Allah Ta’ala mudahkan Al-Qur’an untuk semua usia, mulai dari usia balita hingga lansia. Contohnya : Tabarak, Yazid, Zeenah. Ketiga bersaudara ini menyelesaikan hafalan di usia balita, yaitu 4.5 tahun. Ketiganya menyandang gelar hafizh termuda di dunia. Begitu juga dengan Ummu Thalal Al-Muthairi, di usianya yang ke 86 tahun beliau berhasil menyandang gelar hafizah, Abdullah Muhammad Musa hafal Al-Qur’an saat usia 70 Tahun dan meraih gelar hafizh tertua di kota Jeddah. Ini juga merupakan bukti bahwa usia bukan alasan untuk tidak menghafal.

            Apapun profesinya, Al-Qur’an adalah hafalan kita. Allah Ta’ala mudahkan Al-qur’an bagi semua kalangan, mulai dari rakyat jelata hingga pejabat, mulai pengangguran hingga yan gsuper sibuk, Apapun kesibukan dan profesi kita, jangan takut mencoba untuk menghafal. Kalau selama ini alasan kita sibuk, banyak orang yang lebih sibuk dari kita yang mampu menghafal Al-Qur’an. Kalau alasan kita usia sudah tua, banyak yang  orang yang lebih tua dari kita yang sukses menhafal al-qur’an. Lalu orang lain yang bisa menghafal, mengapa kita tidak?

            Al-Qur’an dimanapun  dan kapan pun akan tetap mudah dihafal. Allah Ta’ala telah menyiapkan  metode yang cocok kepada masing- masing orang sehingga tidak perlu khawatir bagaimana pun keadaan anda , bahkan tunanetra, tunarungu pun sudah  Allah Ta’ala beri metode menghafal yang pas untuk mereka. Berapa banyak orang yang Allah Ta’ala uji dengan keterbatasan fisik namun mampu menghafal Al-Qur’an?

            Ammar Bugis, Secara akal apakah mungkin orang yang lumpuh total dan hanya lidah nya saja yang bisa di gerakkan mampu menghafal Al-Qur’an? Tentu sulit dinalar akal , tapi demikianlah mukjizat Al-Qur’an yang Allah Ta’ala permudah bagi semua orang.

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِر

“Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” ( Al-Qomar[54]: 22 )

            Percayalah manakala Allah Ta’ala berjanji telah memudahkan Al-Qur’an,berarti Allah ta’ala telah menyiapkan pula metode yang tepat untuk hamba-hambaNya. Tila membiarkan hamba-Nya yang benar benar ingin menghafal Al-Qur’an.Allah Ta’ala punya banyak cara untuk memudahkan hamba-Nya yang bersungguh-sungguh. Tidak perlu khawatir karena sibuk, tidak perlu takut karen lanjut usia, Semua orang bisa hafal al-Qur’an.                                                                              Guru, pelajar, petani, pedagang, pegawai, dosen, sampai orang yang super sibuk pun bisa menghafalnya. Semuanya tergantung kemauan, siapa yang mau pasti dimudahkan oleh Allah Ta’ala.

            Pembaca yang budiman, menghafal Al-qur’an bukan hanya tugas mereka yang masih muda atau para santri saja. Menghafal Al-Qur’an adalah tugas setiap Muslim, karena setiap orang butuh pahala, butuh ketenangan, butuh kesejahteraan hakiki, itu semua bisa didapat melalui menghafal Al-Qur’an.

            Betapa indah dan berkahnya dunia ini apabila penghafal Al-Qur’an tidak hanya lahir dari kalangan santri,Ustadz atau kiai saja, tapi juga lahir dari semua profesi, lantunan ayat suci Al-Qur’an akan menggema di setiap saat dan tempat. Para Huffazh membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang mereka simpan di dada mereka.

“Jangan pernah berkata telah berlalu hari hariku, jika tekad sudah kuat niscaya terang jalannya.”
(Senandung Ahli syair)