Ucapan Pulang Umroh
UCAPAN PULANG UMROH
Umroh pasti sudah tidak asing lagi bagi setiap umat muslim, siapa yang tidak ingin untuk berangkat ibadah umroh? pastinya setiap orang mempunyai impian untuk bisa berkunjung ke tanah suci. Dapat melaksanakan ibadah umroh menjadi salah satu impian bagi seluruh umat muslim di dunia. Tiap tahunnya, jutaan jamaah umroh akan berdatangan ke tanah suci untuk menunaikan ibadah umroh.
Umroh adalah jihad sebagaimana ibadah haji.
‘Aisyah berkata,
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ قَالَ « نَعَمْ عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لاَ قِتَالَ فِيهِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ
“Wahai Rasulullah, apakah wanita juga wajib berjihad?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya. Dia wajib berjihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu dengan haji dan ‘umroh.” (HR. Ibnu Majah no. 2901, hadits ini shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani).
Mengamalkan umroh termasuk ke dalam salah satu amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan bagi umat Muslim. amalan ini dikerjakan dengan cara mengunjungi Baitullah dan menjalankan serangkaian amalan khusus selama di Baitullah.
Umroh artinya berkunjung atau berziarah yang dilaksanakan di Baitullah yang bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Allah SWT menjadikan Baitullah sebagai tempat untuk dikunjungi umat Islam di seluruh dunia pada setiap tahunnya. Hal ini sebagaimana Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 125 yang memiliki arti:
"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud" (QS. Al Baqarah: 125).
Pernah mendengar istilah “haji kecil”? Nah, jika pernah, itulah nama lain dari umroh. Haji dan umroh adalah dua ibadah berbeda yang memiliki nama lain yang sama sebagaimana Idul Fitri dan Idul Adha. Jika Idul Fitri hadir dengan istilah lain al-‘idul ashghar (id kecil), dan Idul Adha dengan istilah al-‘idul akbar (id besar), maka ibadah haji pun dikenal dengan nama lain al-hajjul akbar (haji besar) dan umroh dengan nama al-hajjul ashghar (haji kecil).
Agama Islam bertugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia, dan
membebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan aqidah
yang murni sesuai kehendak Allah, insya Allah akan menjadi orang yang beruntung. Ibadah
dalam agama Islam banyak macamnya. Haji dan umroh adalah salah satunya.
Waktu Pelaksanaan Ibadah umroh dapat dilaksanakan kapan saja, kecuali ada beberapa waktu yang dimakruhkan melaksanakan ibadah umroh bagi jamah haji yaitu pada saat jamaah haji wukuf di padang Arafah pada hari Arafah, hari Nahar (10Dzulhijjah), dan hari tasyriq.
Menurut Wakil Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Habib Nabiel Al-Musawa mengatakan, Melaksanakan ibadah umroh pada saat bulan Ramadhan merupakan sunnah Muakkadah. Sunnah Muakkadah itu sunnah yang ditekankan sekali oleh para ulama.
"Para ulama menyatakan minimal umroh sekali seumur hidup kalau memiliki kemampuan istitoah ya. Karena dalilnya adalah di dalam hadis yang bicara tentang haji yang ini juga berkaitan dikiaskan juga dengan umroh yang di dalam Alquran. tutur Habib Nabiel Al-Musawa saat diminta menjelaskan pahala umroh di bulan Ramadan.
Jadi kata Habib Nabiel, dalil umroh di bulan Ramadhan itu ada dalam ayat maupun juga dalam hadits itu. Jadi kalau bagi yang ada kemampuan maka hukumnya Sunnah Muakkadah.
Jadi melaksanakan umroh di bulan Ramadan memiliki keistimewaan di bagian pahala. Bukan hanya pahala yang serupa melaksanakan ibadah haji, melainkan ibadah hajinya seperti sedang berhaji bersama Nabi Muhammad SAW.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, dari Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya umroh di bulan Ramadan seperti berhaji bersamaku." (HR. Imam Bukhari)
Keistimewaan umroh di bulan Ramadan ini memiliki dua perbedaan pendapat. Satu pendapat menyebutkan pahala serupa haji bersama Rasulullah SAW hanya bagi wanita yang dikisahkan dalam hadits. Pendapat yang lain menyebutkan hal tersebut diperuntukkan bagi semua umat muslim yang melaksanakan umroh di bulan Ramadan.
Semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT agar bisa melaksanakan ibadah umroh dibulan Ramadhan, Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Bagi umat Muslim yang berniat untuk pergi umroh, sudah seharusnya mengetahui lebih dahulu urutan dan tata caranya sesuai tuntunan Rasulullah SAW. lebih jelasnya, simak ulasan dibawah ini.
Syarat Umroh
- Islam (beragama Islam merupakan syarat mutlak bagi orang yang
akan melaksanakan ibadah haji dan umroh). - Berakal (yaitu wajib bagi orang yang bisa membedakan yang mana
kebaikan dan yang mana keburukan) - Baligh (bagi laki-laki yaitu sudah pernah berimpi
basah atau umur lebih 15 tahun dan bagi
perempuan sudah keluar darah haid).
Rukun Umroh
- Berangkat menuju Miqat
- Berpakaian dan berniat Ihram di Miqat (Tempat Miqat, al : Bier Ali, Ji`ronah,Tan`im, dsb)
- Shalat sunat ihram 2 rakaat jika memungkinkan
- Melafazhkan niat Umroh : Labbaik Allahuma Umrotan
- Teruskan perjalanan ke Mekah, dengan membaca Talbiah sebanyak-banyaknya dan mematuhi larangan saat ihram
- Melakukan Tawaf sebanyak 7 putaran
- Melakukan Sa`i antara Bukit Safa - Bukit Marwah sebanyak 7 kali
- Tahallul (menggunting rambut)
- Ibadah Umroh selesai
Bila seorang jama‟ah meninggalkan salah satu rukun umroh, maka ibadah umrohnya tidak sah.
Wajib umroh
Yaitu ihram umroh dari miqat (tempat dimulainya pelaksanaan niat ihram) dantidak melakukan beberapa perbuatan yang dilarang selama umroh. Bila wajib umroh ditinggalkan(seperti tidak melakukan miqat) maka wajib membayar dam
Sunnah-sunnah Haji
Cukup banyak sunnah-sunnah haji. Diantara
berikut ini adalah sunnah-sunnah yang berhubungan dengan ihram, thawaf, sa’i, dan wukuf, yaitu:
- Mandi sebelum ihram
- Menggunakan kain ihram yang baru
- Memperbanyak talbiyah
- Melakukan thawaf qudum (kedatangan)
- Shalat dua rakaat thawaf
- Bermalam di Mina
- Mengambil pola ifrad, yaitu pola
mendahulukan Haji daripada Umroh - Thawaf wada’ (perpisahan)
Hukum Umroh
Hukum umroh sendiri secara luas dianggap sunnah. Artinya, ibadah umroh bukanlah suatu jenis ibadah yang harus dilakukan. Makna umroh hampir sama dengan berziarah atau berkunjung ke rumah Allah (Baitullah). Jadi jika melaksanakan umroh akan melengkapi ibadah kita dan menambah pahala.
Meski begitu, di kalangan ulama masih ada perbedaan pendapat mengenai hukum ibadah umroh. Menurut Mazhab Hanafi dan Mazhab Maliki, keduanya sepakat bahwa hukum umroh adalah sunnah. Inilah yang banyak diikuti oleh umat Islam di Indonesia. Jadi umroh sunnah bagi yang mampu melaksanakannya. Kalaupun tidak dikerjakan oleh umat Islam yang mampu, maka tidak akan menimbulkan dosa.
Sedangkan menurut Madzhab Syafi’iy dan Mazhab Hanbali, hukum ibadah umroh adalah wajib bagi yang mampu melaksanakannya. Terdapat perbedaan besar di sini. Karena artinya bagi umat Islam yang sudah mampu melaksanakan ibadah umroh tapi tak kunjung melakukannya, maka ia akan berdosa.
Larangan dalam Umroh
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sudah memakai pakaian ihram dan sudah berniat melakukan ibadah haji/umroh adalah:
- Melakukan hubungan seksual atau apa pun yang dapat mengarah pada perbuatan hubungan seksual
- Melakukan perbuatan tercela dan maksiat
- Bertengkar dengan orang lain
- Memakai pakaian yang berjahit (bagi laki-laki)
- Memakai wangi-wangian
- Memakai khuff (kaus kaki atau sepatu yang menutup mata kaki)
- Melakukan akad nikah
- Memotong kuku
- Mencukur atau mencabut rambut
- Memakai pakaian yang dicelup yang mempunyai bau harum
- Membunuh binatang buruan
- Memakan daging binatang buruan
Jika sudah menetapkan niat untuk berangkat ibadah umroh kami dari PT. Travelbook Trans Internasional siap memberikan layanan perjalanan anda melaksanakan ibadah haji dan umroh sejak tahun 2020 dan resmi terdaftar sebagai Penyelenggara Haji Plus dan Umroh di Kementerian Agama RI.
Yang telah berpengalaman dalam memberangkatkan jama'ah ibadah haji dan umroh. Kami sangat menjaga kepuasan dan kepercayaan para jama'ah dalam melaksanakan ibadah haji dan umroh. Lebih dari 5.000+ jama'ah telah mempercayakan penyelenggaraan haji dan umrohnya bersama PT. Travelbook Trans Internasioanal.
Setelah menyelesaikan serangkaian ibadah umroh untuk jangan lupa menyebut rasa syukur dan berdoa karna telah melaksanakan ibadah umroh hingga akhir dan diberikan kelancaran selama proses umroh.
Pasti hati dan pikiran menjadi tenang, tanpa beban. rasa capek lantaran bepergian, tidak sebanding dengan kesenangan yang diperoleh sepulang umroh. Tidak ada kata yang lebih pantas diucapkan kecuali “Alhamdulillah” karena sudah selesai menjalani ibadah umroh.
Doa ketika pulang umroh merupakan ritual penting bagi para jamaah umroh, bahkan harus dibiasakan. Selain merupakan kesunnahan yang diajarkan Rasulullah SAW, doa pulang umrah pun merupakan bentuk kesungguhan jamaah umroh demi mendapatkan status mabrur.
Doa ibarat senjata bagi orang muslim. Setiap akan melakukan atau selesai aktivitas selalu ada doa yang dibaca, termasuk ketika pulang umroh. yaitu demikian, masih banyak jamaah umroh yang melewatkan pentingnya doa pulang umroh. Adapun penyebabnya di antaranya lupa dan tidak hafal.
Berikut adalah doa pulang umroh :
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ حَجَّنَا حَجًّا مَبْرُوْرًا، وَعُمْرَتَنَا عُمْرَةً مَبْرُوْرًا، وَسَعْيَنَا سَعْيًا مَشْكُوْرًا، وَذَنْبَنَا ذَنْبًا مَغْفُوْرًا، وَعَمَلَنَا عَمَلًا صَالِحًا مَقْبُوْلًا، وَتِجَارَتَنَا تِجَارَةً لَنْ تَبُوْرَ، يَا عَالِمَ مَا فِى الصُّدُوْرِ أَخْرِجْنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ.
Allahummaj 'al hajjana hajjan mabruro, wa umrotana 'umrotan mabruro, wa sa'yana sa'yan masykuro, wadzambana dzanban maghfuro, wa 'amalana amalan sholihan maqbula, watijaarotana tijaarotan lan tabuur, ya 'aalima maa fis shuduur, akhrijnaa minasdz dzulumaati ilannnur.
“Ya Allah jadikanlah haji kami haji yang mabrur (baik dan diterima), umroh kami umroh yang mabrur, sa'i kami sa'i yang disyukuri, dosa kami dosa yang diampuni, amal kami amal shaleh yang diterima dan perdagangan kami perdagangan yang tidak merugi. Wahai Dzat Yang Maha Mengetahui apa yang ada dalam dada, keluarkanlah kami dari kezaliman menuju cahaya (keimanan).”
اللهم سَهِّلْ أُمُوْرَنَا وَحَصِّلْ مَقَاصِدَنَا وَبَلِّغْنَا إِلَيْكَ يَا اَللهُ. اللهم اجْمَعْنَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا. اللهم إِنَّا نَسْئَلُكَ النِّعْمَةَ وَالرَّحْمَةَ وَحُسْنَ الْخَاتِمَةِ
Allahumma sahhil umuurona wahasshil maqooshidana waballignaa ilaika ya Allah. Allahummaj ma'naa jam'an marhuuma. Allahumma inna nas-alukanni'mata warrohmata wahusnal khootimah.
"Ya Allah, mudahkanlah segala urusan kami, kabulkanlah segala keinginan kami, dan sampaikanlah kami kehadlirat-Mu. Ya Allah kumpulkan kami bersama orang-orang yang mendapat rahmat-Mu. Ya Allah kami mohon kepada-Mu nikmat, rahmat dan akhir yang baik."
Demikianlah doa pulang umroh yang diajarkan Rasulullah SAW kepada umatnya.
Setiap jamaah umroh tentu menginginkan umroh yang mabrur, mabrur dalam artian perilaku jamaah tersebut akan jauh lebih baik dibanding sebelum berangkat umroh, yang sebelumnya malas untuk shalat sunnah.
Setelah menyelesaikan ibadah umroh pasti sulit meninggalkan Baitullah karna mendapatkan pelajaran yang sangat berharga sampai hal yang tidak terduga terjadi sehingga membuatnya sulit untuk dilupakan.
Dan setelah umroh menjadi lebih rajin, yang masih pelit bersedekah, setelah umroh menjadi dermawan, dan yang masih senang bermaksiat, setelah umroh menjadi taat. Semua perubahan itu tentunya hasil dari usaha do’a pulang umroh yang dipanjatkan dengan ikhlas dan ridho.
Dikutip dari buku Manasik Haji dan Umroh Kemenag, ada beberapa adab bagi jemaah haji yang baru pulang dari Tanah Suci sebelum masuk ke rumah dan berkumpul bersama sanak keluarga. Beberapa adab tersebut di antaranya:
1. Sebelum tiba di rumah seluruh jemaah haji dianjurkan melaksanakan sujud syukur dan shalat dua rakaat di masjid atau musala terdekat dari rumah.
2. Memintakan ampun dan mendoakan orang-orang yang ikut menjemput dan menyambut sebelum masuk ke rumah karena doa orang yang baru melaksanakan ibadah haji dikabulkan Allah SWT.
3. Melapor lalu berobat ke Puskesmas atau rumah sakit setempat bagi jemaah haji yang sakit dalam waktu 14 hari sejak mereka datang.
4. Melapor ke puskesmas setempat dalam waktu 14 hari, bila jemaah haji tidak sakit;
5. Meningkatkan iman, takwa, dan kepedulian sosial, dan bergabung dengan Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI) yang ada di daerah masing-masing sebagai upaya untuk melestarikan kemabruran ibadah haji.
Manfaat Umroh Bagi yang Mampu
Melaksanakan ibadah umroh memiliki berbagai manfaat bagi umat Islam. Karena itu, umat Islam di seluruh dunia begitu rindu untuk menunaikannya. Beberapa manfaatnya antara lain adalah:
1. Menjadi Tamu Allah
2. Sebagai Penghapus Dosa
3. Pahalnya Sama Dengan Berjihad
4. Pahala Umroh di Bulan Ramadhan sama Dengan Berhaji
Kepulangan jamaah umroh selalu ditunggu-tunggu oleh sebagian besar warga Indonesia. Tidak hanya keluarga, para kerabat, teman-teman, hingga tetangga juga sudah menanti kedatangan mereka. Mereka dipercaya membawa keajaiban dan rahmat dari durasi ibadahnya. Tak heran jika memang banyak yang menunggu kepulangan para jamaah haji, bahkan ada pula orang tak dikenal yang sengaja ikut menyambut agar mendapat kebaikan-kebaikan yang dibawa mereka.
Mereka dipercaya masih diikuti malaikat hingga tiba di kediaman. Hal tersebut diartikan bahwa mereka adalah orang suci karena diikuti oleh malaikat. Sedangkan orang-orang yang bisa berada di dekat jamaah umroh yang baru pulang bisa kecipratan sedikit kesuciannya.
Ada satu hal yang menjadi tradisi di masyarakat Indonesia bila ada orang yang baru pulang dari menunaikan ibadah haji atau umroh, kerabat, rekan, atau tetangga akan bersilaturahim ke rumahnya. Tujuannya adalah mencari berkah dan minta didoakan agar diampuni dosa-dosanya dan agar bisa juga menunaikan ibadah haji dan umroh.
Jamaah haji dan umroh akan dengan suka cita menyambut tamu yang hadir sambil menceritakan pengalamannya di tanah suci. Pada kesempatan itu juga mereka membagikan oleh-oleh khas haji seperti air zam-zam, sajadah, tasbih, dan lainnya. Kebiasaan itu biasanya berlangsung sampai 40 hari sejak kepulangannya dari tanah suci Makkah.
Hikmah Besar di Balik Ibadah Umroh
Ada sebuah statement menarik dalam al-Firk as-Sami (juz 1, hal. 191) yang akan menjadi kaidah dalam menyibak hikmah besar umroh. Muhammad bin al-Hasan menulis;
وما قيل في الحج يقال في العمرة؛ لأنها قرنت به في كتاب الله
Artinya, “Apa pun yang dibincangkan tentang haji, juga menjadi pembahasan ibadah umroh, sebab di dalam Al-Qur’an keduanya bersanding sangat dekat.”
Kesimpulan
Masalah pelaksanaan Umroh adalah masalah yang penting, karena termasuk
dari bagian rukun Islam yang ke lima. Pelaksaan ibadah Umroh haruslah
sesuai dengan tata cara yang telah diatur dalam syari’at Islam dalam hal ini seseorang yang
ingin melaksanakan ibadah Umroh haruslah mengetahui Rukun, Syarat, sesuatu
yang diwajibkan dalam Ibadah Umroh serta kesunnahan-kesunnahannya.
Terakhir, kita doakan semoga semua jamaah umroh tahun ini dan seterusnya, mendapatkan kemabruran dalam ibadah mereka. Aamiin. Sekian penjelasan dari kami dan silahkan menyimak artikel yang kami sajikan. Semoga apa yang kami berikan bermanfaat dan semakin memantapkan niat dan tekad anda untuk berkunjung ke tanah suci, wallahu a’lam bisshawab.