MACAM PELAKSANAAN IBADAH HAJI DALAM ISLAM
3.MACAM PELAKSANAAN IBADAH HAJI DALAM ISLAM
Mengutip buku Fikih Madrasah Aliyah oleh Harjan Syuhada dan Sungarso, haji dalam bahasa berarti menyengaja atau menuju. Secara istilah, haji adalah menyengaja mengunjungi Kakbah di Makkah untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT pada waktu tertentu dengan cara tertentu pula.
Pelaksanaan haji hukumnya adalah wajib bagi yang mampu. Kewajiban haji tercantum dalam Al-Qur'an, Surah Ali Imran ayat 97.
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Artinya: Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu109) mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.
Macam-macam Pelaksanaan Haji
- Haji Tamattu
Haji tamattu yakni melakukan amalan umrah terlebih dahulu pada musim haji, kemudian melaksanakan amalan haji. Adapun tata cara mengerjakan haji tamattu dimulai dengan melaksanakan ihram umrah disertai niat dari miqat sebelum memasuki Kota Makkah. Dalam perjalanan, jamaah haji membaca talbiyah.
Sesampainya di Makkah, jaamah kemudian mengerjakan tawaf umrah di Kakbah, sa'i di Shafa dan Marwah, dan tahallul dengan memotong rambut. Demikian amalan umrah telah selesai, jamaah pun bisa memakai pakaian biasa. Pada tanggal 8 Zulhijah, jamaah melakukan ihram haji dari penginapan masing-masing menuju Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf. Setelah itu, jamaah menginap di Muzdalifah lalu pergi ke Mina untuk melaksanakan lempar jumrah. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan tawaf ifadah di Kakbah, sa'i, dan terakhir tahallul.
2. Haji Ifrad
Haji ifrad dengan hanya melakukan amalan haji, dan berniat melakukan ibadah haji tanpa umrah pada bulan haji. Pelaksanaan haji ifrad dimulai dengan ihram disertai niat haji ifrad dan shalat sunah ihram. Kemudian jamaah haji menuju Makkah sambil membaca talbiyah. Sesampainya di Masjidilharam, jamaah melaksanakan tawaf qudum.
Tanggal 8 Zulhijah, jamaah datang ke Padang Arafah untuk melakukan wukuf. Setelahnya menuju ke Muzdalifah untuk bermalam, dan jamaah melempar jumrah di Mina. Lalu mengerjakan tawaf ifadah di Kakbah, sai', dan tahallul. Setelah melakukan amalan haji, jamaah mengerjakan ibadah umrah. Bagi jamaah yang berada di tanah haram, harus keluar sampai Tan'im atau Ji'ranah untuk ihram ibadah umrah. Kemudian jamaah kembali ke Makkah menuju Masjidilharam untuk melakukan tawaf, sa'i di antara Shafa dan Marwah, dan menggunting rambut. Demikian amalan umrah telah selesai. Ketika hendak meninggalkan Makkah, terlebih dahulu mengerjakan tawaf wada' di Masjidilharam.
- Haji Qiran
Haji qiran yaitu mengerjakan haji dan umrah di dalam satu niat dan satu pekerjaan sekaligus. Pelaksanaan haji qiran dimulai ihram disertai niat untuk ibadah haji dan umrah dari miqat kemudian mengerjakan shalat sunah dua rakaat. Ketika melaksanakan tawaf, sa'i, dan tahallul, hendaknya diniatkan sekaligus untuk ibadah haji dan umrah. Ibadah haji dengan cara qiran bisa dipilih bagi jamaah yang tidak dapat melaksanakan umrah sebelum dan sesudah haji karena suatu hal. Misalnya, jamaah haji yang memiliki masa tinggal di Makkah sangat terbatas.dilansir dari Detikhikmah
Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji Sesuai Hukum dan Aturan
Rukun dan Wajib Ibadah Haji
Rukun merupakan sesuatu yang harus ada ketika melakukan sesuatu. Ibadah haji tidak sah bila meninggalkan salah satu rukun. Namun jika yang ditingalkannya adalah bagian dari wajib haji, maka hajinya tetap sah tapi harus membayar dam atau denda.
Berikut beberapa rukun haji yang wajib ada saat pelaksanaan ibadah haji:
• Ihram
- Wuquf di Arafa
- Thowaf di Ka'bah
- Sa’i atau lari-lari kecil dari bukti Shafa ke Marwa.
- Tahalul
- Tartib
Sedangkan wajib haji adalah:
- Ihrom dari miqot,
- Mabit di Muzdalifah
- Mabit di Mina,
- Melontar jumroh,
- Menghindari muharromat atau larang-larangan ihrom, karena akibatnya diwajibkan atau denda.
Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji
Tata cara pelaksanaan ibadah haji berkaitan dengan jenis-jenis haji yang dilakukan. Tata cara pelaksanaan ibadah haji berkaitan dengan waktunya. Terdapat tiga jenis pelaksanaan ibadah haji, yaitu haji ifrad, qiran, dan tamattu’.
Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji: Ifrad
Tata cara pelaksanaan haji ifrad dikerjakan dengan menjalankan haji terlebih dahulu, baru kemudian melaksanakan ibadah umrah. Istilah Ifrad artinya memisahkan sesuatu yang bergabung menjadi sendiri-sendiri. Orang yang melaksanakan Haji Ifrad akan menyelesaikan ibadah haji terlebih dahulu. Setelah selesai semua rangkaian ibadah hajinya, baru kemudian ia menjalankan ibadah umroh.
Tata cara pelaksanaan ibadah haji Ifrad adalah:
- Ketika tiba di Tanah Suci jemaah melakukan thowaf qudum atau thowaf di awal kedatangan di Mekkah),
- lalu melanjutkan dengan sholat dua rakaat di belakang maqom Ibrahim.
- Kemudian melakukan sa’i yaitu lari-lari kecil antara bukit Shofa dan Marwah.
- Sambil menunggu tahalul pada 10 Dzulhijah, jemaah menetapkan diri dalam kondisi berihrom dan jemaah tidak boleh melakukan segala hal-hal yang diharamkan ketika berihram, hingga datang masa tahallul yakni pada 10 Dzulhijjah
- Setelah itu, jemaah boleh melepas pakaian ihramnya dan boleh menggunakan pakaian lainnya. Jika hendak melakukan ibadah umrah maka harus berihram lagi. Haji dalam jenis ini tidak perlu membayar dam atau denda
Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji: Qiran
Jenis ibadah haji yang kedua adalah haji qiran. Tata cara pelaksanaan ibadah Haji Qiran dilakukan dengan cara menggabungkan antara niat haji dan umrah sekaligus. Kedua ibadah ini dikerjakan pada bulan-bulan haji secara bersamaan.
Tata cara pelaksanaan ibadah Haji Qiran adalah:
1. Sebelum memulai thowaf, jemaah berihram untuk umrah dan berihram untuk haji.
- Saat memasuki kota Mekkah, jemaah melakukan thowaf qudum atau thawaf di awal kedatangan di Mekkah,
- Kemudian sholat dua rakaat di belakang maqam Ibrahim.
- Lalu melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah, dilakukan untuk umrah dan hajinya sekaligus dengan satu sa’i tanpa bertahallul, tetapi masih dalam kondisi berihram, sehingga tidak halal untuk melakukan hal-hal yang diharamkan ketika ihram hingga datang masa tahallul pada 10 Dzulhijjah.
Dengan menjalankan Haji Qiran, maka haji dan umroh selesai secara bersamaan. Perbedaannya dengan macam-macam cara pelasanaan ibadah haji lainnya adalah adanya kewajiban membayar dam atau denda dengan menyembelih hewan qurban (seekor kambing, sepertujuh sapi atau unta) pada tanggal Dulhijjah atau hari tasyriq.
Tata Cara Pelaksanaan Haji: Tamattu’
Jenis ibadah haji yang ketiga adalah Haji Tamattu’. Ibadah yang satu ini merupakan haji yang mendahulukan umroh dahulu baru kemudian ibadah haji. Tata cara pelaksanaan ibadah Haji Tamattu’ yaitu:
1. Jemaah berihram untuk melaksanakan umrah pada bulan-bulan haji yakni pada bulan Syawwal, Zulqa’dah, 10 hari pertama dari bulan Zulhijjah.
- Jemaah menyelesaikan rangkaian ibadah umrah dengan melaksanakan thowaf umrah. 3. Kemudian melakukan sa’i umrah.
- Lalu bertahallul dari ihramnya dengan cara memotong pendek atau mencukur sebagian rambut kepalanya.
- Setelah tahallul jemaah sudah terlepas dari kondisi ihram hingga nanti datangnya hari Tarwiyah, yakni tanggal 8 Zulhijjah.
- Pada hari Tarwiyah, jemaah berihram kembali dari Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji hingga sempurna.
Umat muslim yang melaksanakan Haji Tamattu’ wajib menyembelih hewan qurban sebagai dam yakni seekor kambing/ sepertujuh dari sapi/ sepertujuh dari unta pada 10 Zulhijjah atau di hari-hari tasyriq yakni tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.dilansir dari media Indonesia
Urutan Haji Dan Cara Mengerjakannya
- Melakukan Ihram
Urutan haji yang pertama adalah ihram, yaitu rukun haji yang wajib dilakukan. Ihram adalah memahaki pakaian serba putih yang tidak dijahit bagi laku-laki dan menutup seluruh aurat kecuali wajah dan telapak tangan bagi perempuan. Selain memakai pakaian ihram, jamaah haji berniat untuk ihram haji.
Sebelum ihram, jamaah haji dianjurkan untuk mandi dan wudhu, memotong kuku, memotong kumis, dan memotong bulu ketiak serta kemaluan. Waktu pelaksanaannya dimulai dari bulan Syawal dampai 9 Dzulhijjah.
- Wukuf di Arafah
Urutan haji yang selanjutnya yaitu wukuf di Arafah. Rentang waktu wukuf dimulai pada waktu dzuhur 9 Dzulhijjah sampai 10 Dzulhijjah. Jamaah haji dapat melalukan wukuf sejak siang sampai setelah magrib atau malam harinya hingga menjelang subuh. Pada saat wukuf ini, jamaah dianjurkan memperbanyak doa dan ibadah kepada Allah SWT.
- Thawaf Ifadah
Selanjutnya, jamaah haji bertolak menuju Kabah untuk melaksanakan thawaf ifadhah. Para jamaah haji mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali sambil membaca talbiyah. Sebelum thawaf, membaca niat terlebih dahulu.
Saat membaca talbiyah, laki-laki disarankan bersuara nyaring sedangkan perempuan disarankan lirih. Pelaksanaan thawaf dimulai tengah malam pada 10 Dzulhijjah sampai kapan saja. Lebih utama dilaksanakan pada hari-hari tasyrik.
- Sa’i
Sa’i merupakan urutan haji yang selanjutnya setelah thawaf. Sa’i yaitu lari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa bolak balik sampai tujuh kali. Perjalanan sa’i berakhir di bukit Marwa.
Sa’i diawali dengan membaca niat, lalu dari Bukit Shafa menuju lampu hijau pertama dengan berjalan kaki biasa. Kemudian dari lampu hijau pertama ke lampu hijau kedua berlari-lari kecil. Kemudian menuju Bukit Marwa dengan berjalan kaki biasa
- Mabit di Muzdalifah
Mabit atau menginap di Muzdalifah dimulai setelah waktu magrib sampai terbitanya fajar pada 10 Dzulhijjah. Kemudian boleh meninggalkan Muzdalifah ketika masa mabit sudah lewat tengah malam. Selama mabit di Muzdalifah, jamaah haji mengumpulkan kerikil sebanyak 49 butir atau 70 butir. Kerikil itu nantinya dipakai untuk melempar jumroh.
- Melempar Jumroh Aqabah
Urutan haji selanjutnya ialah melempar jumroh Aqabah sebanyak tujuh kali pada tanggal 10 Dzulhijjah. Tidak boleh tujuh sekaligus, tetapi melempar kerikil satu per satu.
- Cukur Rambut
Usai melempar jumroh Aqabah, dilanjutkan dengan mencukur rambut minimal tiga helai. Diperbolehkan juga bagi jamaah yang ingin menggundulkan rambutnya.
- Melempar 3 Jumroh
Urutan haji yang selanjutnya yaitu melempar tiga jumroh pada hari tasyrik yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah. Tempat melempar jumroh ada tiga yaitu Jumroh Ula di dekat arah Haratullisan, Jumroh Wusto berada di antara Jumroh Ula dan Jumroh Aqabah.
Sementara Jumroh Aqabah berada di perbatasan Mina dan Mekah. Prosesi pelemparan bat uke tiga jumroh tersebut harus berurutan. Sebab jika tidak urut, maka wajib mengulang dari awal. Apabila jamaah sedang sakit, maka lontar jumroh bisa diwakilkan dengan syarat masih berada pada hari tasyrik.
- Mabit di Mina
Mabit di Mina dilakukan pada malam 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Jika melempar tiga jumroh sudah dilakukan, maka jamaah haji boleh meninggalkan Mina. Nafar (meninggalkan Mina) dibagi menjadi dua yaitu nafar awal dan tsani.
Nafar awal yaitu menginap selama dua malam di Mina. Sementara nafar tsani bermalam selama tiga malam. Rasulullah SAW dulu melakukan nafar tsani, yaitu menginap tiga malam.
- Thawaf Wada
Urutan haji yang selanjutnya adalah thawaf wada atau disebut thawaf perpisahan. Thawaf ini dilaksanakan saat jamaah hendak meninggalkan kota Mekah.
Setelah thawaf wada, jamaah tidak diperkenankan untuk menginap lagi di hotel, kecuali hanya untuk menunggu bus atau mengambil barang-barangnya. Bagi yang sakit dan haid, jamaah tidak wajib melaksanakan thawaf wada dan tidak dikenai denda.
- Tahalul
Setelah seluruh urutan haji dilaksanakan, maka terakhir adalah tahalul yaitu seorang jamaah sudah terbebas dari ihramnya. Tahalul haji dibagi menjadi dua, yaitu tahalul pertama dan kedua.
Tahalul pertama menandakan bahwa jamaah haji sudah melaksanakan tiga macam urutan haji yaitu pertama melempar jumroh aqabah dan mencukur rambut. Kedua, saat jamaah haji sudah melaksanakan thawaf ifadhah, sa’i, dan mencukur rambut. Ketiga, thawaf ifadhah, sa’i, dan melontar jumroh Aqabah.
Tahalul kedua dilakukan ketika jamaah haji sudah melakukan tiga urutan haji yaitu melontar jumroh aqabah, cukur rambut, thawaf ifadhah, dan sa’i.
Demikian itulah penjelasan tentang urutan haji yang harus diingat oleh para calon jamaah haji. Dengan mengetahui urutan haji di atas, setidaknya Sahabat Dream sudah paham tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji sebelum menjalani manasik haji.
Pahala Haji Dan Umroh
- Tak ada balasan bagi haji mabrur selain surga
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Umroh ke umroh adalah penghapus dosa antara yang satu dengan yang selanjutnya, dan haji mabrur tak ada balasan lain baginya selain surga." (HR. Bukhari no. 1733, Muslim no. 1349 dari Abu Hurairah).
- Haji menghapus semua dosa yang telah lalu
Rasulullah bersabda, "Tidakkah engkau tahu ya Amr bahwa Islam menghapus semua (dosa) sebelumnya, hijrah juga menghapus semua (dosa) sebelumnya, dan haji juga menghapus semua (dosa) sebelumnya?!" (HR. Ibnu Khuzaimah dan asalnya dalam riwayat Muslim dengan teks yang panjang. no 121
- Haji termasuk amal terbaik
Dari Abu Hurairah, Rasulullah pernah ditanya amal apakah yang terbaik ? Beliau menjawab, "Iman kepada Allah dan Rasul-Nya." Lalu apa? "Lalu jihad di jalan Allah." Lalu apa lagi ? "Selanjutnya haji mabrur." (HR. Bukhari no 26, Muslim no.83)
- Doa orang yang berhaji dan berumroh mustajab
Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Orang yang berperang di jalan Allah, para haji dan mu'tamir (orang yang umroh) adalah tetamu Allah. Allah memanggil mereka dan mereka datang, maka bila mereka meminta (sesuatu) kepada Allah niscaya Ia kabulkan." (HR. Ibnu Majah, no. 2893)
- Haji merupakan jihad bagi orangtua, orang lemah dan wanita.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Jihadnya orangtua, orang lemah, dan wanita adalah haji dan umroh. (HR. An-Nasa'i no. 1645)
- Orang yang mati dalam menunaikan ibadah haji dan umroh akan mendapat pahala terus sampai hari kiamat.
Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang berangkat menunaikan ibadah haji dan mati (di tengah jalan), maka ia akan mendapat pahala haji terus sampai hari kiamat. Barangsiapa berangkat umroh dan mati (di tengah jalan), maka ia akan mendapat pahala umroh sampai hari kiamat. Barangsiapa berangkat berperang di jalan Allah dan mati, maka dia akan mendapat pahala jihad terus sampai hari kiamat." *HR. Abu Ya'la no. 6357)
- Haji dengan umroh akan menghilangkan kemiskinan.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Iringilah haji dengan umroh, karena keduanya dapat menghilangkan dosa dan kemiskinan sebagaimana ubupan (pembersih logam) menghilangkan kotoran dari besi, emas dan perak. Haji mabrur tak ada balasan lain baginya selain surga." (HR. At-Tirmidzi no. 810)
- Umroh di bulan Ramadhan pahalanya sama dengan haji.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Jika telah datang bulan Ramadhan maka berumrohlah, karena umroh di bulan Ramadhan sama (pahalanya) dengan haji." (HR. Bukhari no. 1782
Umroh nyaman dan aman bersama Travelbook. Ayo buat saudaraku yang ingin beribadah umroh ke tanah suci dengan khusyuk dan penuh kenyamanan bisa menggunakan jasa Travelbook.saudara bisa klik disini atau bisa hubungi nomor 081929289999