Perbedaan Umroh & Haji
Perbedaan Haji dan Umroh
Dilihat dari pengertiannya, haji dan umroh memiliki arti yang berbeda. Akan tetapi sebenarnya keduanya memiliki keterkaitan satu sama lain, lho.
Ada beberapa persamaan pada bagian syarat wajib, syarat sah, amalan sunnah, hal yang membatalkan dan berbagai perkara yang diharamkan ketika menjalankan dua ibadah tersebut.
Untuk waktu menjalankannya, ibadah haji dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan waktu pelaksanaanya. Hal ini karena setiap keberangkatan jamaah ibadah haji akan dibagi menjadi beberapa kelompok jadwal.
Pengertian haji secara umum adalah mengunjungi ka’bah di Masjidil Haram yang akan dilaksanakan pada bulan haji.Haji juga bisa diartikan sebagai upaya seseorang untuk mengingatkan beribadah serta menyempurnakan rukun Islam dengan berangkat melaksanakan naik haji.
Haji merupakan rukun Islam yang kelima dan bagi setiap muslim yang mampu wajib hukumnya menunaikan ibadah haji. Lalu menurut pada ulama, pengertian haji bisa didefinisikan menuju ka’bah atau mengunjungi rumah Allah yang keberangkatannya akan dilakukan pada waktu-waktu tertentu.
Waktu tertentu untuk melaksanakan ibadah haji adalah pada bulan Syawal, Zulkaida, Zulhijjah dan juga sepuluh bilan pertama Zulhijah. Dalam ibadah haji juga ada rangkaian kegiatan yang dilakukan. Beberapa di antaranya adalah ihram, wukuf yang dilakukan di Arafah, mabit yang dilakukan di, dan mabit di Mina. Selain itu masih ada kegiatan lain seperti melontar jumroh, sai dan mencukur serta tawaf.
Secara umum ibadah umroh merupakan haji kecil. Bisa dikatakan haji kecil karena ibadah haji yang dikurangi.Dari segi bahasa umroh bisa diartikan dengan berkunjung atau mengunjungi suatu tempat. Lalu ibadah umroh juga bisa diartikan sebagai upaya yang dilakukan seseorang untuk mengunjungi ka’bah untuk menjalankan ibadah thawaf dan sa’i. Waktu menjalankan ibadah umroh bisa dilakukan kapan saja tanpa perlu melihat hari maupun waktu seperti yang dijelaskan pada pengertian haji sebelumnya.
Beberapa perbedaan haji dan umroh akan dijelaskan pada poin-poin yang ada di bawah ini :
1. Rukun Ibadah
Perbedaan haji dan umroh yang pertama adalah dilihat dari rukun ibadah. Rukun ibadah haji adalah niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sai dan memotong rambut. Sedangkan rukun pada ibadah umroh terletak pada tidak adanya rukun wukuf di padang Arafah.
Adanya rukun dalam ibadah juga menjadi syarat keabsahan ibadah yang dilakukan. Hal tersebut juga berlaku pada ibadah haji dan ibadah umroh. Rukun pada ibadah haji dan ibadah umroh bisa dinilai batal ketika tidak bisa dilakukan dan tidak diganti dengan denda.
2. Waktu Pelaksanaan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya ibadah haji hanya dilakukan pada bulan haji. Artinya ibadah haji bisa dilakukan berdasarkan waktu yang telah ditetapkan oleh syara’. Selain itu ibadah haji juga dilaksanakan satu kali dalam satu tahun.
Umumnya ibadah haji akan dilaksanakan mulai bulan Syawal hingga hari raya Idul Adha. Hal tersebut juga dijelaskan pada hadits riwayat bukhari yang diterangkan oleh Abdullah bin Umar, “Bulan-bulan haji adalah Syawal, Zul Qa’dah, dan 10 hari (pertama) Zulhijjah.” (HR. Bukhari).
Lalu untuk ibadah umroh bisa dilakukan tanpa ada keterikatan oleh waktu. Artinya ibadah umroh bisa dilakukan kapanpun atau bisa dilakukan sepanjang tahun.
3. Hukum Ibadah
Perbedaan haji dan umroh yang berikutnya dilihat berdasarkan hukum ibadahnya. Pada hukum haji wajib dilakukan bagi yang mampu. Ibadah haji merupakan rukun islam kelima yang hukumnya wajib dilakukan umat muslim bagi yang memenuhi syarat. Hal tersebut juga sudah dijelaskan pada firman Allah.
“Menunaikan ibadah haji adalah kewajiban terhadap Allah, yaitu bagi mereka yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari kewajiban haji ini, maka sesungguhnya Allah adalah Tuhan Yang Maha Kaya yang tidak memerlukan sesuatu apapun dari semesta alam.” (QS. Ali Imron: 97)
Sedangkan untuk hukum ibadah umroh adalah Sunnah. Ibadah umroh dapat Akan tetapi pada hukum ibadah umroh juga memiliki perbedaan pendapat.
Pada mazhab Hanafi dan Maliki, ibadah umroh merupakan sunnah. Namun pada mazhab Syafi’i dan Hanbali, ibadah umroh memiliki hukum wajib. Dalam Jabir bin ‘Abdillah ra, ia menjelaskan bahwa Rasulullah SAW ditanya Nabi SAW kemudian menjawab, “Tidak. Jika kau berumroh maka itu lebih baik.” (HR. Tirmidzi)
4. Perbedaan Makna
Dilihat dari segi makna, baik ibadah haji dan ibadah umroh memiliki perbedaan. Haji memiliki makna Al-Qashdu yang berarti mengunjungi atau menyengaja Umat Islam akan datang ke Baitullah baik secara fisik dan jiwa untuk menunaikan suatu amalan-amalan tertentu, syarat tertentu dan waktu tertentu yakni pada bulan-bulan haji.
Berbeda dengan ibadah umroh yang memiliki makna yaitu berziarah ke Baitullah untuk melaksanakan amalan-amalan tertentu. Dalam ilmu fiqih dapat diartikan sebagai mendatangi Ka’bah untuk bisa melaksanakan tawaf, sa’i, dan bercukur. Selain itu ibadah umroh juga bisa dimaknai sebagai ibadah haji kecil atau ibadah haji yang dikurangi. Hal ini karena sebagian rangkaian ritual atau kegiatan pada 3
5. Segi Kewajiban
Lalu dari segi kewajiban keduanya juga memiliki persamaan dan juga perbedaan yang ketika ditinggalkan tidak bisa dikatakan membatalkan ibadah haji dan ibadah umroh, melainkan harus diganti dengan denda.
Kewajiban pada ibadah haji terdiri dari lima ritual atau rangkaian kegiatan seperti niat ihram dari miqat (batas area yang telah ditentukan menyesuaikan daerah asal jamaah haji/ umrah), menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada’ (perpisahan) serta melempar jumrah.
Sedangkan untuk ibadah umroh hanya memiliki dua kewajiban yaitu niat ihram dari miqat dan juga menjauhi larangan ihram.
6. Tempat Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan ibadah haji dan ibadah umroh memiliki perbedan pada tempat pelaksanaan setelah Miqat. Miqat merupakan batas antara boleh atau 2
Dikutip dari buku Ensiklopedia Fikih Indonesia oleh Ahmad Sarwat, ibadah haji akan dilakukan mulai dari miqat ke Mekkah (Masjidilharam) kemudian Arafah lalu ke Muzdalifah lanjut ke Mina.
Sedangkan untuk ibadah umroh akan dilakukan dari miqat ke Mekkah (Masjidilharam) kemudian dilanjutkan dengan ibadah Tawaf dan sa’i. Pada ibadah umrah dilaksanakan di Masjidil Haram.
7. Kekuatan Fisik
Dari segi kekuatan fisik, baik untuk melaksanakan ibadah haji maupun ibadah umroh memiliki perbedaan yang mendasar. Ibadah haji bisa dikatakan akan memakan waktu yang lebih lama dan tentunya rangkaian kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan ibadah haji juga lebih panjang daripada ibadah umroh. Karena hal tersebutlah kekuatan jamaah ibadah haji memang lebih besar dibandingkan dengan jamaah yang melaksanakan ibadah umroh.
Syarat Sah Haji dan Umroh
Setelah tahu syarat wajib untuk melaksanakan ibadah haji dan ibadah umroh. Maka penjelasan berikutnya adalah syarat sah ibadah haji dan ibadah umroh. Penjelasan terkait dengan syarat sah ibadah haji dan ibadah umroh sudah tersedia di bawah ini.
1. Tempat
Untuk melakukan ibadah haji maupun ibadah umroh memiliki syarat sah yaitu tempat. Tempat yang digunakan untuk menunaikan ibadah haji dan ibadah umroh adalah Mekah atau Tanah Haram. Tentunya selain Mekah tidak bisa digunakan untuk menunaikan ibadah haji maupun ibadah umroh.
2. Waktu
Selain tempat, syarat sah ibadah haji dan ibadah umroh adalah waktu. Dimana ketika ingin melaksanakan ibadah haji harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu seperti pada awal bulan Syawal hingga 10 Dzulhijjah atau akhir bulan Dzulhijjah. Lalu untuk ibadah umroh memiliki perbedaan ketentuan waktu. Dimana ibadah umroh bisa dilaksanakan kapan saja di waktu yang bebas. Akan tetapi umat muslim kerap menunaikan ibadah umroh ketika berada di bulan Ramadhan. Hal ini dikarenakan melaksanakan ibadah umroh pada bulan Ramadhan dinilai lebih afdol.
Keutamaan Umroh
Dari Shahabat Abu Hurairah ra, Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda:
العُمْرَةُإِلَىالْعُمْرَةِكَفَّارَةٌلِمَابَيْنَهُمَاوالْحَجُّالْمَبْرُوْرُلَيْسَلَهُجَزاَءٌإِلاَّالْجَنَّةََ
“Umrah sampai umrah (lagi) adalah penghapus (dosa) diantara (waktu) keduanya. Dan Haji mabrur tidak ada baginya ganjaran kecuali Surga.
(HR. Al-Bukhari no. 1683, Muslim no. 1349 (437) dan Ahmad III/447)
☑ “Allah menurunkan 120 Rahmat di Masjidil Haram, 60 bagi yg Thawaf, 40 bagi yang shalat dan 20 bagi yg memandangi Ka’bah”. (HR. Muslim)
“Barangsiapa yang Shalat di Masjidku ini (masjid Nabawi) akan mendapatkan 1000 kali lebih utama dari shalat dimanapun. Salah seorang sahabat bertanya: bagaimana jika di Masjidl Haram ya Rasulullah?, Beliau menjawab: sesungguhnya disana 100 kali lebih utama dari Masjidku”. (Mutafaqalaihi)
☑ “Diantara rukun Aswadi dan pintu Kabah disebut Multazam. Tidak ada orang yang meminta di Multazam kecuali Allah kabulkan permintaannya itu”. (HR. Baihaqi dan Ibnu Majah)
Bagi yang rindu Rasulullah, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi semoga Allah mengabulkannya untuk menjadi Tamu Allah kembali & bagi yang belum, semoga Allah memberangkatkannya untuk menjadi Tamu Allah.
INGAT….
“Allah tidak memanggil yang MAMPU, tapi Allah MEMAMPUKAN yang terpanggil”
لَبيْكَاللَّهُمَّعُمْرَةً
LABBAIKA ALLOOHUMMA ‘UMROTAN
“Kusambut panggilan-Mu Ya Allah untuk berumrah”
Allahumma Ballighna Makkata wal Madinah
Ya Allah sampaikanlah aku ke Mekah dan Madinah, aamiin
Doa Untuk Orang Yang Berangkat Umroh
Doa untuk orang umroh dan doa umrah penting untuk diketahui oleh umat Islam. Umroh adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Hampir mirip dengan haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa rangkaian ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.
Bisa berangkat umroh ke tanah suci dan mengunjungi ka'bah tentu merupakan hal yang sangat membahagiakan bagi setiap muslim. Saat kita melihat saudara, teman, atau tetangga berangkat umrah kita juga perlu untuk mendoakan mereka.
Umroh adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam yang dilakukan di kota Mekkah. Dapat berangkat umroh ke Tanah Suci dan mengunjungi Ka’bah tentu merupakan hal yang sangat membahagiakan bagi setiap Muslim.
Ketika ada seseorang yang dikenal hendak berangkat haji atau umroh, ada baiknya untuk mendoakannya. Membaca doa untuk orang umroh dimaksudkan agar selama perjalanan ibadahnya mereka diberi keselamatan dan kelancaran oleh Allah SWT.
Doa untuk Orang Umroh
Sebenarnya perintah mendoakan orang ketika berangkat umroh secara spesifik tidak ada. Ia bersifat general dimana doa adalah perkara yang baik terlebih untuk mereka yang hendak beribadah.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi, Hakim, dan Ibnu Hibban menjelaskan tentang sunnah mendoakan jamaah haji atau umroh setelah pengantaran mereka. Doa tersebut memiliki lafadz sebagai berikut:
فِيْ حِفْظِ اللهِ وَكَنفِهِ وَزَوَّدَكَ اللَهَ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَوَجَّهَكَ لِلْخَيْرِ أَيْنَمَا كُن
Fi hifdzillahi wa kanafihi wa zawwadakallahut taqwa wa ghafara dzanbaka wa wajjahaka lil khairi ainama kunta
Artinya: "Semoga engkau selalu dalam penjagaan Allah dan perlindungannya, semoga Allah memberikan bekal ketakwaan kepadamu dan mengampuni dosamu, dan semoga Allah memberikan kebaikan dimanapun kamu berada"
أستودع الله دينك وأمانتك وخواتيم عملك
Astaudi’ullaha dinaka wa amanataka wa khawatima ‘amalika
Artinya: "Aku menitipkan agamamu, amanahmu dan perbuatanmu yang terakhir kepada Allah"
اَللهم يَسِّرْلَنَا زِيَارَةَ مَكَّةَ وَمَدِيْنَةَ بِغَيْرِ كَدٍّ وَلَا مَشَقَّةٍ مَعَ السَّلَامَةِ وَاْلبَرَكَةِ وَبُلُوْغِ الْمَرَامِ مِرَارًا يَا اَللهُ مَرَّةَ بَعْدَ مَرَّاتٍ يَا اَللهُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Alloohumma Yassirlanaa Ziyaarota Makkata Wa Madiinata Bighoiri Kaddin Walaa Masyaqqotin Ma'as Salaamati Wal Barokati Wa Buluughil Maroomi Mirooron Yaa Allooh Marrota Ba'da Marrootin Yaa Allooh Birochmatika Yaa Archamar Roochimiin
Artinya: “Ya Allah, mudahkanlah kami untuk dapat ziarah ke Mekkah dan Madinah, tanpa susah payah dan kesulitan dengan selamat dan barokah, dan terpenuhi cita-cita, berulang-ulang ya Allah, berkali- kali ya Allah, berkat rahmat-Mu Wahai Dzat Yang Maha Pengasih.”
Hukum Mengadakan Walimatus Safar Haji dan Umroh
Menurut M. Anwar Sani dalam buku Haji Umroh bukan Mimpi, di antara kebiasaan dan budaya umat Muslim tentang haji atau umroh adalah menyelenggarakan acara walimatus safar. Secara istilah, walimatus safar merupakan pesta yang diadakan untuk melepas calon jamaah haji atau umrah pergi ke tanah suci.
Doa saat Umroh
Selain mendoakan orang yang berangkat umroh, doa orang umrah juga wajib diketahui oleh orang-orang yang berkesempatan datang ke tanah suci. Simak ulasannya:
1. Niat Umroh
نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بعُمْرَة
Nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma umratan.
Artinya: "Aku niat melaksanakan umrah dan berihram karena Allah SWT. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah untuk berumrah."
2. Doa Tawaf Putaran ke-1
Tawaf merupakan kegiatan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Terdapat doa-doa yang harus diucapkan di setiap putaran. Lakukan tawaf dengan menyejajarkan pundak kiri dengan hajar aswad. Berikut doa tawaf di putaran pertama, dibaca mulai dari Hajar Aswad sampai Rukun Yamani.
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ اللهُ أَكْبَرُ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اللَّهُمَّ إِيْمَانًا بِكَ وَتَصَدِّيْقًا بِكِتَابِكَ وَوَفَاءاً بِعِبَادِكَ وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْئَلُكَ الْعَفْوَى وَالْعَافِيَةَ الدَّائِمَةَ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْأَخِرَةَ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةِ مِنَ النَّارِ
Subahaanallaahi walhamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu allahu akbar. wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi. Wash shalaatu wassalaamu’alaa rasuulillaaahi shallallaahu ‘alaihi wa sallama. Allahumma iimaanan bika wa tashdiqan bikitaabika wa wafaa’an bi’aadhika wattibaa’an li sunnati nabiyyika muhammadin shallaahu ‘alaihi wa sallama. Allahumma inni as’alukal ‘afwa wal ‘aafiya wal mu’aafatan daaimata fid diini wad dunyaa wal aakhirati wal fauza bil jannati wannajaata minannaari.
Artinya: "Maha Suci Allah, segala bentuk pujian hanya pantas disanjungkan kepada-Nya, sebab tiada Tuhan selain Allah, zat Yang Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali berasal dari sisi-Nya yang Maha Mulia lagi Maha Agung.
Salawat serta salam semoga senantiasa tertuju kepada Rasulullah, sebagaimana Allah selalu mencurahkan salawat dan salam kepada beliau. Ya Allah, aku melakukan tawaf ini hanya karena beriman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, dan memenuhi janjiku pada-Mu, serta mengikuti sunah Nabi-Mu Muhammad SAW.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan kepada-Mu, kesehatan, dan perlindungan yang kekal dalam menjalankan aturan agama, baik urusan dunia maupun akhiratku, juga untuk mendapatkan kenikmatan surga dan terhindar dari azab neraka."
3.Doa Tawaf Putaran ke-2
اللَّهُمَّ إِنََ هَذَا الْبَيْتَ بَيْتُكَ وَالْحَرَاَم حَرَامُكَ وَالْأَمْنَ أَمْنُكَ وَالْعَبْدَ عَبْدُكَ وَأَنَا عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَهَذَا مَقَامُ عَيْذُكَ بِكَ مِنْ النَّارِ فَحَرِّمْ لُحُومُنَا وَبَشِّرْنَا عَلَى النَّارِ اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْإيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قَلُوبِنَا وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِينَ اللَّهُمَّ قِنِي عَذَابَكَ الْيَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ اللُّهُمَّ ارْزُقْنَا الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Allahumma innaa haadzal baita baituka wal haraama haraamuka wal amna amnuka wal ‘abda ‘abduka wa anaa ‘abduka wabnu ‘abdika wa haadzaa maqaamu ‘aidza bika minannaari faharrim luhuumanaa wa basyaranaa ‘alannaari. Allahumma habbib ilainal iimaana wa zayyinhu fii quluubinaa wa karrih ilainal kufra wal fusuuqa wal ‘ishyaanaa waj’alnaa minar raasyidiina. Allahumma qinii ‘adzaabaka yauma tab’atsu ‘ibaadaka. Allahummarzuqnal jannata bighairi hisaabin
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya bait ini rumah-Mu, tanah mulia ini tanah-Mu, negeri aman ini negeri-Mu, hamba ini hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, dan tempat ini adalah tempat orang berlindung pada-Mu dari siksa neraka, maka haramkanlah daging dan kulit kami dari siksa api neraka.
Ya Allah, dekatkanlah kami pada iman dan biarkanlah ia menghias hati kami, tanamkan kebencian pada diri kami pada perbuatan kufur, fasiq, maksiat dan durhaka, serta masukkan kami ini dalam golongan orang yang mendapat petunjuk.
Ya Allah, lindungilah aku dari azab-Mu di hari Engkau kelak membangkitkan hamba-hamba-Mu. Ya Allah anugerakanlah surga kepadaku tanpa hisab.”
4. Doa Tawaf Putaran ke-3
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِن الشَّكِّ وَالشِرْكِ والشِّقَاقِ والنِّفَاقِ وسُوءِ الأَخْلاَقِ وَسُوءِ المَنْظَرِ وَالمُنْقَلِبِ فِي المَالِ والأَهْلِ والوَلَدِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْألُكَ رِضَاكَ والجَنَّةَ وأَعُوذُبِكَ مِن سَخَطِكَ والنَّارِ وَاالهَمِّ إِنِّي أَعُوذُبِكَ مِنْ فِتْنَةِ القُبُرِ وأَعُوذُ بِكَ مِن فِتْنَةِ المَحْيَا والمَمَاتِ
Allahumma inni a’udzubika minasysyakki wasysyirki wasysyiqaaqi wannifaaqi wa suu’il akhlaaqi wa suu’il manzhari wal munqalabi fil maali wal ahli wal waladi. Allahumma innii as’aluka ridhaaka wal jannata wa a’udzubika min shkathika wannaar. Allahumma innii a’udzubika min fitnatil qabri wa a’udzubika min fitnatil mahyaa wal mamaati.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keraguan, syirik, percekcokan, kemunafikan, buruk budi pekerti, penampilan, dan kepulangan yang jelek dalam hubungan dengan harta benda, keluarga dan anak-anak.
Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu keridaan-Mu dan surga. Dan aku berlindung kepada-Mu dari pada murka-Mu dan siksa neraka. Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari fitnah kubur, dan aku berlindung pada-Mu dari fitnah kehidupan dan derita kematian."
5. Doa Tawaf Putaran ke-4
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي حَجًّا مَبْرُورًا وَسَعْياً مَشْكُورًا وَذُنُباً مَغْفُورًا وَعَمَلًا صَالِحًا مَقْبُولًا وَتِجًارَةً لًنْ تَبُورًا. يَا عَالِمً مَا فِي الصُّدُورِِ أَخْرِجْنِي مِن الظُّلُمَاتِ إِلَى النُورِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالسَّلاَمَةَ مِن كُلِّ إِثْمٍ والغَنِيمَةَ مِن كُلِّ بِرٍّ والفَوْزَ بِالجَنَّةِ مِن النَّارِ رَبِّي قَنِّعْنِي بِمَا رَزَفَنِي وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَنِي وَاخْلُفْ عَلَيْنَا كُلَّ غَيْبَةٍ مِنْكَ بِخَيْرٍ
Allahummaj’alnii hajjan mabruuran wa sa’yan masykuuran wa dzanban maghfuura wa ‘amalan shaalihan maqbuulan wa tijaaratan lan tabuura. Ya ‘aalima maa fish shuduuri akhrijnii minazh zhulumaati ilannuri. ALlahumma inni as ‘aluka mujibaati rahmatika wa ‘azaa’imi maghfiratika wassalaaamata min kulli itsmin wal ghaniimata min kulli birrin wal fauza bil jannati wannajaata minannaari. Rabbi qanni’nii bimaa razaqtanii wa baariklii fiimaa ‘athaitanii wakhluf ‘alaynaa kulla ghaibatin minka bikhairin.
Artinya: "Ya Allah, karuniakanlah kepada kami haji yang mabrur, Sa’i yang diterima, dosa yang diampuni, amal saleh yang diterima, dan usaha yang tidak mengalami kerugian. Wahai Tuhan Yang Maha Mengetahui segala yang terkandung dalam sanubari, keluarkanlah aku dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang.
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu segala urusan yang mendatangkan kasih sayang-Mu dan keteguhan ampunan-Mu, selamat dari segala dosa dan beri keberuntungan dengan memperoleh surga dan terhindar dari siksa api neraka.
Ya Tuhanku, puaskanlah aku dengan anugerah yang telah Engkau berikan dan berkatilah untukku semua yang Engkau anugerahkan kepadaku, dan gantilah segala yang terlepas dari pandanganku dengan kebaikan yang berasal dari sisi-Mu."
6. Doa Tawaf Putaran ke-5
أللَّهُمَّ أَظِلَّنِي تَحْتَ ظِلِّ عَرْشِكَ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلَّا ظِلَّكَ وَلَا بَقِيَ إِلَّا وَجْهَكَ وَأَسْفِنِي مِنْ حَوْضِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْكَ وسَلَّم شُرْبَةً هَنِيئَةً مَرِيئَةً لَا أَظَؤُ بَعْدَهَا أَبَدًا. أللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرٍ مَا سَأَلَكَ مِنهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَعُوُذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَكَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الجَنَّةَ وَنَعِيمَهَا وَمَا يُقَرِّبُنِي إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ فِعْلٍ أَوْ عَمَلٍ وَأَعُوذُبِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا يُقَرِّبُنِي إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَْو فِعْلٍ أَوْ عَمَلٍ
Allahumma azhillanii tahta zhilli ‘arsyika yauma laa zhilla illaa zhilluka walaa baqiya illaa wajhuka wa asqini min haudhi nabiyyika muhammadin shallallaahu ‘alaihi wasallama syurbatan haniii’atan marii’atan laa azah’u ba’dahaa abadan. Allahumma innii as’aluka min khairi maa sa’alaka minhu nabiyyiuka muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallama wa a’uudzubika min syarri maa ‘aadzaka minhu nabiyyuka muhammadun shallallahu ‘alaihi wa sallama. Allahumma innii as’alukal jannata wa na’iimahaa wa maa yuqarribunii ilaihaa min qaulin au fi’lin au ‘amalim wa a’udzubika minannaari wa maa yuqaarribunii ilaihaa min qaulin au fi’lin au ‘amalain.
Artinya: "Ya Allah, lindungilah aku di bawah naungan singgasana-Mu pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Mu, dan tidak ada yang kekal kecuali zat-Mu, dan berilah aku minuman dari telaga Nabi Muhammad SAW dengan suatu minuman yang lezat, segar dan nyaman, sesudah itu aku tidak akan haus untuk selamanya.
Ya Allah, aku mohon pada-Mu kebaikan yang dimohonkan oleh Nabi-Mu Muhammad SAW. Ya Allah, aku mohon pada-Mu surga serta nikmat dan apapun yang dapat mendekatkan aku kepadanya baik ucapan, maupun amal perbuatan dan aku berlindung pada-Mu dari neraka, serta apa pun yang mendekatkan aku kepadanya baik ucapan ataupun amal perbuatan.”
7. Doa Tawaf Putaran ke-6
اللَّهُمَّ إِنَّا لَكَ عَلَيَّ حُقُوقًا كَثِيرًا فِيمَا بَيْنِي وَبَيْنَكَ وَحُقُوقًا كثيرا فِيمَا بَيْنِي وَبَيْنَ خَلْقِكَ الَّلهُمَّ مَا كَانَ لَكَ مِنْهَا فَاغْفِرْهُ لِي وَمَا كَانَ لِخَلْقِكَ وَتَحَمَّلَهُ عَنِّي وَأَغْنِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ يَا وَاسِعَ المَغْفِرَةِ اللََّهُمَّ إِنَّ بَيْتَكَ عَظِيمٌ وَوَجْهَكَ كَرِيْمٌ وَأَنْتَ يَا اللَّهُمََّ حَلِيمٌ كَرِيمٌ عَظِيمٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا
Allahuma innaa laka ‘alayya huquuqan katsiratan fiima bainii wa bainaka wa huquuqan katsiran fiiimaa bainii wa baina khalqika. Allahumma maa kaana laka minhaa faghfirhu lii wa maa kaana likhalqika fatahammalhu ‘annii wa aghninii bihalaalila ‘an haraamika wa bithaa’atika ‘an ma’shiyyatika wa bidadhlika ‘amman siwaaka yaa waasi’al maghfirati. Allahumma inna baitaka ‘azhiimun wa wajhaka kariimun wa anta yaa allahumma haliimun kariimun ‘azhiimun tuhibbul ‘afwa fa’fu’annii.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau mempunyai hak kepadaku banyak sekali dalam hubunganku dengan Engkau, dan Engkau juga mempunyai hak banyak sekali dalam hubunganku dengan makhluk-Mu. Ya Allah, apa yang menjadi hak-Mu kepadaku, maka ampunilah diriku.
Dan apa saja yang menjadi hak-Mu kepada makhluk-Mu maka tanggunglah dariku, cukupkanlah aku dengan rizki-Mu yang halal, terhindar daripada yang haram, dengan taat kepada-Mu terhindar dari kemaksiatan, dan dengan anugerah-Mu terhindar pada mengharapkan dari orang lain selain dari pada-Mu, wahai Tuhan yang Maha Pengampun.
Ya Allah, sesungguhnya rumah-Mu (Baitullah) ini agung. Zat-Mu pun mulia, Engkau Maha Penyabar, Maha Pemurah, Maha Agung yang sangat suka memberi ampun, maka ampunilah aku.”
8. Doa Tawaf Putaran ke-7
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَاناً كَامِلًا وَيَقِينًا صَادِقًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَقَلْبًا خَاشِعًا ولِسَانًا ذَاكِرًا وَحَلَالًا طَيِّبًا وَتَوْبَةً نَصُوحًا وَتَوْبَةً قَبْلَ المَوْتِ وَرَاحَةً عِنْدَ المَوْتِ وَمَغْفِرَةً وَرَحْمَةً بَعْدَ الَموْتِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الحِساَبِ واَلفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةِ مِنَ النَّارِ بِرَحْمَتِكَ يَا عَزِيْزُ بِاْلصَالِحِينَ
Allhumma innii as’aluka iimaanan kaamilan wa yaqiinan shaadiqan wa rizqan waasi’an wa qalban khaasyi’an wa lisaaanan dzaakiran wa halaalan thayyiban wa taubatan nashuuhan wa taubatan qablal mauti wa maghfiratan wa rahmatan ba’dal mauti wal ‘afwa ‘indal hisaabi wal fauza bil jannati wannajaata minannaari birahmatika yaa ‘aziizu bishshaalihin.
Artinya: “Ya Allah, aku mohon pada-Mu iman yang sempurna, keyakinan yang benar, rizki yang luas, hati yang khusyu, lidah yang selalu berzikir (menyebut nama Allah), rizki yang halal dan baik, taubat yang diterima dan taubat sebelum mati, keampunan dan rahmat sesudah mati, keampunan ketika dihisab, keberuntungan memperoleh surga dan terhindar dari neraka dengan rahmat kasih sayang-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Perkasa, Yang Maha Pengampun. Tuhanku, berilah aku tambahan ilmu pengetahuan dan gabungkanlah aku ke dalam golongan orang-orang saleh."
Doa Selesai Tawaf dan akan Melakukan Sai
Doa selesai tawaf:
اللهم يا رب البيت العتيق أعتق رقابنا ورقاب أبائنا وأمهاتنا وإخواننا وأولادنا من النار ياذا الجود والكرم والفضل والمن والعطاء والإحسان اللهم أحسن عقيبتنا في الأمور كلها وأجرنا من خزي الدنيا وعذاب الأخرة
Allahuma yaa rabbal baitil ‘atiiqi a’tiq riqaabanaa wa riqaaba aabaa’inaa wa ummahaatinaa wa ikhwaaninaa wa aulaadina minan naari yaa dzal juudi wal karami wal fadhli wal manni wal a’tha’i wal ihsaani. Allahumma ahsin ‘aqiibatanaa fil umuuri hullihaa wa ajirna min khizyiddun-yaa wa ‘adzaabil aakhirati.
Artinya: "Ya Allah, yang memelihara Ka’bah ini, bebaskanlah diri kami, bapak dan ibu kami, saudara-saudara dan anak-anak kami dari siksa neraka, wahai Tuhan Yang Maha Pemmurah, Maha Dermawan, dan yang memiliki keutamaan, kemuliaan, kelebihan, anugerah , memberikan, serta kebaikan. Ya Allah, selesaikan urusan akhir kami dan jauhkanlah kami dari kehinaan dunia serta siksa di akhirat kelak
Biasanya, acara walimatus safar ini diisi dengan pembacaan doa bersama dan ditutup dengan memberi makan tamu undangan. Pembacaan doa serta tausiyyah dipimpin oleh seorang kiai atau ustadz.
Terkait acara penyambutan orang-orang yang hendak pergi atau pulang dari haji dan umrah juga disinggung dalam riwayat Imam Muslim dari Abdullah bin Ja’fa, beliau berkata:
“Nabi SAW ketika datang dari suatu perjalanan, maka kami menemuinya, yakni saya, Hasan dan Husein menemui beliau, lalu beliau menggendong salah satu dari kami di bagian depan dan yang lainnya (digendong) di bagian belakang sampai kami masuk kota Madinah.” (HR. Muslim).
Menurut Imam An Nawawi dalam kitabnya yang bertajuk Al Majmu’ Syarh Al Muhadzab, hukum mengadakan acara walimatus safar termasuk sunnah karena karena ada riwayat dan dalil yang jelas terkait hal ini. Namun, hendaknya acara ini diselenggarakan sesuai koridor agama tanpa berlebihan dan memberatkan calon jemaah haji atau umroh.
Ingin umroh dengan tenang dan nyaman? Ayo segera berangkat bersama Travelbook, umroh aman, ibadah nyaman, hatipun tenang. Yuk segera mendaftarkan disini atau bisa juga menghubungi ke nomor 0819 2928 9999